LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
Teori adalah seperangkat konsep, asumsi, dan generalisasi yang dapat
digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai
organisasi. Teori yang digunakan untuk perumusan hipotesis yang akan
diuji melalui pengumpulan data adalah teori subtanti, karena teori ini
lebih fokus berlaku untuk obyek yang akan diteliti.Teori
berfungsi untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup, atau
konstruk variabel yang akan diteliti, untuk merumuskan hipotesis dan
menyusun instrumen penelitian, mencandra dan membahas hasil penelitian
dengan memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah.
- Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya
- Mencari sumber bacaan yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti
- Melihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang akan diteliti.
- Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan antara satu dengan sumber yang lain, dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan
- Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisa, renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa snediri tentang isi setiap sumber data yang dibaca
- Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri.
Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Kerangka berfikir yang baik apabila memuat :
- Variabel yang akan diteliti harus dijelaskan
- Harus dapat menunjukkan dan menjelaskan pertautan/hubungan antar variabel yang diteliti dan ada teori yang mendasari
- Dapat menunjukkan dan menjelaskan apakah hubungan antar variabel itu positif atau negatif, berbentuk simetris, kausal atau interaktif
- Perlu dintanyakan dalam bentuk diagram
Hipotesis diartikan sebagai jawaban
sementara yang memerlukan pengujian lanjut terhadap rumusan masalah
penelitian. Untuk menguji kebenaran hipotesis dilakukanlah pengumpulan
data. Dalam statistika yang diuji adalah hipotesis nol. Hipotesis nol
adalah pernyataan tidak adanya perbedaan antara parameter dengan
statistik (data sampel). Lawan dari hipotesis nol (Ho) adalah hipotesis
alternatif (Ha), yang menyatakan ada perbedaan antara parameter dan
statistik. Menurut Nazir dalam Tiro bahwa hipotesis berguna sebagai
pemberi batasan dan memperkecil jangkauan dan kerja, menyiagakan
peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antarfakta yang kadangkala
hilang begitu saja dari perhatian peneliti, sebagai alat sederhana dalam
menfokuskan fakta yang bercerai berai tanpa koordinasi ke dalam suatu
kesatuan penting dan menyeluruh, sebagai pedoman dalam pengerjaan serta
penyesuaian dengan fakta dan antarfakta.
Hipotesis dikatakan baik jika sederhana,
bisa menerangkan fakta, mempertimbangkan semua fakta yang relevan, masuk
akal, berkaitan dengan ilmu, serta sesuai dan tumbuh dari hasil
pengkajian, serta dapat diuji. Dikatakan sederhana dalam arti dapat
diuji secara induktif melalui teknik analisis statistik.
Ho dan Ha dapat diuji dengan statistik
chi-kuadrat jika terdapat dua peubah yang terlibat. Dua peubah ini
adalah peubah kategori yang pengukurannya menggunakan skala nominal.
Masing-masing hipotesis dapat dibedakan sebagai hipotesis sederhana dan
hipotesis majemuk. Hipotesis disebut sederhana apabila parameter
populasi diasumsikan sama dengan satu bilangan tertentu, seperti
Ho:µ=10. Hipotesis yang dikatakan majemuk bila terdapat lebih dari satu
bilangan terhadap parameter, seperti H1:µ≠10 atau H1:µ>10 atau H1:µ<10.
Uji hipotesis adalah menaksir parameter
populasi berdasarkan data sampel. Cara menaksir dengan a point estimate
(titik taksiran) dan interval estimate (taksiran interval). Titik
taksiran adalah suatu taksiran parameter populasi berdasarkan satu nilai
dari rata-rata data sampel. Taksiran interval adalah adalah suatu
taksiran parameter populasi berdasarkan nilai interval rata-rata data
sampel.
Hipotesis tidak selamanya mesti diterima
kebenarannya. Terkadang hipotesis ditolak karena tidak didukung oleh
fakta empiris. Penolakan hipotesis dapat menjadi penemuan positif,
karena telah memecahkan masalah ketidaktahuan dan memberi jalan kepada
hipotesis yang lebih baik. Walaupun semua prosedur dilakukan dengan
teliti, kemungkinan terjadinya suatu kesalahan dalam pengambilan
keputusan tetap ada. Dalam hal ini ada tiga macam kesalahan yang mungkin
terjadi, yaitu (1) kesalahan jenis I, yakni menolak Ho yang benar
(seharusnya diterima). Dalam hal ini tingkat kesalahan dinyatakan dengan
α , (2) kesalahan jenis II, yakni menerima Ho yang salah (sehatusnya
ditolak). Tingkat kesalahan dinyatakan dengan β, dan (3) kesalahan jenis
III, yakni kesalahan merumuskan hipotesis. Dalam pengujian hipotesis
kebanyakan digunakan kesalahan tipe I yaitu berapa persen kesalahan
untuk menolak hipotesis nol (Ho) yang benar (yang seharusnya diterima).
Hipotesis diterima 100% apabila data
sampel yang diperoleh dari hasil pemngumpulan data sama dengan nilai
parameter populasi atau masih berada pada nilai interval parameter
populasi. Namun jika diluar nilai parameter populasi akan terdapat
kesalahan. Kesalahan ini akan semakin besar jika data sampel jauh dari
nilai parameter populasi. Tingkat kesalahan ini dinamakan level of significant atau
tingkat signifikansi. Biasanya tingkat signifikansi yang diambil adalah
1% dan 5%. Suatu hipotesis dikatakan mempunyai kesalahan 1% bila
penelitian yang dilakukan 100 sampel yang diambil dari populasi yang
sama, maka akan terdapat satu kesimpulan salah yang diberlakukan untuk
populasi.
Langkah-langkah pengujian Hipotesis:
- Merumuskan Ho dan Ha dengan jelas sesuai dengan persoalan yang dihadapi.
- Memilih uji statistik yang sesuai dengan asumsi sebaran populasi dan skala pengukuran data.
- Menetapkan taraf signifikanan α.
- Menghitung statistik uji berdasarkan data. Mengganti peubah acak dengan nilai-nilai pengamatan yang telah diperoleh.
- Menentukan nilai kritis dan daerah kritis pengujian.
- Membuat kesimpulan dengan jalan membandingkan nilai statistik dengan nilai kritis.
Hipotesis deskriptif yaitu jawaban sementara terhadap masalah deskriptif.
Untuk menguji satu sampel bila datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik binomial dan chi kuadrat satu sampel.
Untuk menguji satu sampel bila datanya ordinal maka digunakan teknik statistik run test
Untuk menguji satu variabel bila datanya berbentuk interval atau ratio maka digunakan t-test satu sampel
Hipotesis komparatif yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif.
Untuk menguji hipotsis dua sampel yang berpasangan bila datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik McNemar.
Untuk menguji dua sampel berpasangan bila
datanya berbentuk ordinal digunakan teknik statistik Sign Test dan
Wilcoxon matched pairs.
Untuk menguji dua sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio digunakan t-test dua sampel
Untuk menguji dua sampel independen bila
datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik adalah Fisher exact
probability dan Chi kuadrat dua sampel.
Untuk menguji dua sampel independen bila
datanya berbentuk ordinal digunakan teknik statistik Median Test,
Mann-Whitney U Test, kolmogorov smirnov, dan Wald-Wolfowitz.
Untuk menguji k sampel berpasangan, bila datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik Chocran Q.
Untku menguji k sampel berpasangan bila datanya berbentuk ordinal, digunakan teknik statistik Friedman Two-way Anova
Untuk menguji sampel berpasangan bila
datanya berbentuk interval atau ratio digunakan analisis varians satu
jalan maupun dua jalan
Untuk menguji k sampel independen bila datanya berbentuk nominal, digunakan teknik statistik Chi Kuadrat k sampel
Untuk menguji k sampel independen bila
datanya berbentuk ordinal, digunakan teknik statistik median statistik
dan Kruskal-Wallis One Way Anova
Hipotesis
asosiatif yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif
yang menanyakan hubungan anatara dua variabel atau lebih.
Untuk menguji hubungan bila datanya berbentuk ordinal digunakan teknik statistik korelasi Spearman rank dan korelasi Kendal Tau
Untuk menguji bila datanya berbentuk interval atau ratio, digunakan:
Korelasi Produk Moment, korelasi parsial, dan analisi regresi.
Sumber dari buku Prof.Dr. Sugiyono
dan Internet.