بِــــــسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيـــمِ
SELAMAT DATANG DI BLOG ZARMI PICANCANG - TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA ANDA

JANGAN LUPA

ISTIGHFAR DAN SALAWAT NABI SETIAP HARI

PILIH MENU

.

Radio Online Minang Cimbuak                Radio Online Minang Cimbuak

Rabu, 24 Desember 2014

PENGERTIAN KALIMAT





Kalimat baik secara lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat.

  • Satuan bahasa berupa kata/rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang  lengkap.
  • Satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan

Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!) maupun tanda Tanya (?)..

1. Subjek
Subjek merupakan bagian kalimat yang menunjukkan  pelaku/masalah. Biasanya berupa kata benda/frasa (konkret/abstrak) yang merujuk kepada benda. Selain itu, subjek akan dapat menjawab suatu pertanyaan dengan menggunakan kata tanya : apa dan siapa.

Contoh:
Budi sedang bermain Batminton.
S
Siapa yang sedang bermain Batminton?  Budi.
Predikat merupakan bagian kalimat yang akan memberitahukan  tindakan/keadaan dari subjek yang biasanya berupa kata/frasa. Predikat dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan dengan kata tanya mengapa dan bagaimana.

Contoh:
Budi sedang bermain Batminton.
S                         P
Bagaimana Budi? Sedang bermain.
Objek merupakan bagian kalimat yang melengkapi predikat yang biasanya berjenis nomina, frasa, dan klausa. Objek dapat diubah menjadi subjek jika kalimat tersebut dipasifkan (dirubah dari aktif menjadi pasif).

Contoh:
Bola sedang dimainkan oleh Beckham.
S           P (pasif)                    O
Pelengkap juga bagian kalimat yang melengkapi predikat. Biasanya berjenis kata/frasa nominz, frasa adjektiva dan frasa preposisional.

Contoh:
Dia mengambilkan ayahnya air minum.
S              P                   O              Pel
Keterangan merupakan bagian kalimat yang akan menerangkan berbagai hal tentang konjungsi (kata hubung).

Contoh:
Ayah mengikuti seminar di Inggris.
S             P            O             K
1. Alat               :  dengan+gunting
2. Waktu           : di, ke, dari
3. Tujuan          : supaya, bagi, untuk, demi, …
4. Cara              : dengan hati-hati, dengan…
5. Penyertaan   : dengan ibu
6. Penyebab     : karena, oleh karena itu, sebab, oleh sebab itu
7. Saling           : satu sama lain…, saling…
.
Pola kalimat dasar dalam bahasa Indonesia dapat ditentukan sebagai berikut:
1. KB + KK  → Kata Benda + Kata Kerja
Contoh:  Romeo belajar.
2. KB + KS →  Kata Benda + Kata Sifat
Contoh:  Dokter itu ramah.
3. KB + KBil → Kata Benda + Kata Bilangan
Contoh: Harga sepatu itu delapan puluh lima ribu.
4. KB + (KD + KB) → Kata Benda + (Kata Depan + Kata Benda)
Contoh: Dia di kantor.
5. KB1 + KK + KB2 → Kata Benda1 + Kata Kerja + Kata Benda2
Contoh: Becks bermain bola.
6. KB1 + KK + KB2 +KB 3  → Kata Benda1 + Kata Kerja + Kata Benda2
Contoh: Paman mencarikan kakak pekerjaan.
7. KB1 +KB2 → Kata Benda1 + Kata Benda2
Contoh:  Rohan peneliti.
sumber dari Internet
http://zarmisukses.blogspot.com/2014/12/pengertian-kalimat.html