Kalimat baik secara lisan maupun
tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak
memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah
frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat.
- Satuan bahasa berupa kata/rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap.
- Satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan
Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan
dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan
intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan
tanda seru (!) maupun tanda Tanya (?)..
1. Subjek
Subjek merupakan bagian kalimat yang
menunjukkan pelaku/masalah. Biasanya berupa kata benda/frasa
(konkret/abstrak) yang merujuk kepada benda. Selain itu, subjek akan dapat
menjawab suatu pertanyaan dengan menggunakan kata tanya : apa dan siapa.
Contoh:
Budi sedang bermain Batminton.
S
Siapa yang sedang bermain Batminton?
Budi.
2. Predikat
Predikat merupakan bagian kalimat
yang akan memberitahukan tindakan/keadaan dari subjek yang biasanya
berupa kata/frasa. Predikat dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan dengan
kata tanya mengapa dan bagaimana.
Contoh:
Budi sedang bermain Batminton.
S
P
Bagaimana Budi? Sedang bermain.
3. Objek
Objek merupakan bagian kalimat yang
melengkapi predikat yang biasanya berjenis nomina, frasa, dan klausa. Objek
dapat diubah menjadi subjek jika kalimat tersebut dipasifkan (dirubah dari
aktif menjadi pasif).
Contoh:
Bola sedang dimainkan oleh Beckham.
S
P
(pasif)
O
4. Pelengkap
Pelengkap juga bagian kalimat yang
melengkapi predikat. Biasanya berjenis kata/frasa nominz, frasa adjektiva dan
frasa preposisional.
Contoh:
Dia mengambilkan ayahnya air minum.
S
P
O
Pel
5. Keterangan
Keterangan merupakan bagian kalimat
yang akan menerangkan berbagai hal tentang konjungsi (kata hubung).
Contoh:
Ayah mengikuti seminar di Inggris.
S
P
O K
1. Alat
: dengan+gunting
2. Waktu
: di, ke, dari
3. Tujuan
: supaya, bagi, untuk, demi, …
4.
Cara
: dengan hati-hati, dengan…
5. Penyertaan : dengan
ibu
6. Penyebab :
karena, oleh karena itu, sebab, oleh sebab itu
7.
Saling : satu sama
lain…, saling…
.
Pola kalimat dasar dalam bahasa
Indonesia dapat ditentukan sebagai berikut:
1. KB + KK → Kata Benda + Kata
Kerja
Contoh: Romeo belajar.
2. KB + KS → Kata Benda + Kata
Sifat
Contoh: Dokter itu ramah.
3. KB + KBil → Kata Benda + Kata
Bilangan
Contoh: Harga sepatu itu delapan
puluh lima ribu.
4. KB + (KD + KB) → Kata Benda +
(Kata Depan + Kata Benda)
Contoh: Dia di kantor.
5. KB1 + KK + KB2 → Kata Benda1 +
Kata Kerja + Kata Benda2
Contoh: Becks bermain bola.
6. KB1 + KK + KB2 +KB 3 → Kata
Benda1 + Kata Kerja + Kata Benda2
Contoh: Paman mencarikan kakak
pekerjaan.
7. KB1 +KB2 → Kata Benda1 + Kata
Benda2
Contoh: Rohan peneliti.
sumber dari Internet
http://zarmisukses.blogspot.com/2014/12/pengertian-kalimat.html
sumber dari Internet
http://zarmisukses.blogspot.com/2014/12/pengertian-kalimat.html