بِــــــسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيـــمِ
SELAMAT DATANG DI BLOG ZARMI PICANCANG - TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA ANDA

JANGAN LUPA

ISTIGHFAR DAN SALAWAT NABI SETIAP HARI

PILIH MENU

.

Radio Online Minang Cimbuak                Radio Online Minang Cimbuak

Minggu, 21 Desember 2014

MAKALAH MENULIS

MAKALAH MENULIS


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang


B.     Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yakni sebagai berikut.
a.       Apa yang dimaksud dengan hakikat menulis?
b.      Bagaimana tujuan dari menulis ?
c.       Bagaimana dan apa saja  fungsi dari menulis?
d.      Bagaimana teori dari menulis ?

C.    Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini ialah sebagai berikut.
a.       Untuk mengetahui hakikat dari menulis.
b.      Untuk mengetahui tujuan dari menulis.
c.       Untuk mengetahui fungsi dari menulis.
d.      Untuk mengetahui teori menulis.

D.    Manfaat

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan para mahasiswa tentang konsep menulis.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Hakikat  Menulis 

Menurut Tarigan,  menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Dapat dikatakan juga menulis  adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat di pahami pembaca. 
Marwoto, dkk memberi pengertian bahwa menulis sebagai kemampuan seseorang untuk mengungkapkan ide, pikiran, pengetahuan, ilmu, pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang jelas, runtut, ekspresif, enak dibaca, dan dapat dipahami orang lain.[2 Enre berpendapat bahwa menulis merupakan kemampuan menyusun atau menegosiasikan buah pikiran, ide, gagasan, dan pengalaman dengan menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. 
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang aktif, produktif, kompleks, dan terpadu yang berupa pengungkapan dan yang diwujudkan secara tertulis. Menulis juga merupakan keterampilan yang menuntut penulis untuk menguasai berbagai unsur di luar kebahasaan itu sendiri yang akan menjadi isi dalam suatu tulisan. 
Lebih lanjut Rusyana memberikan batasan bahwa kemampuan menulis atau mengarang adalah kemampuan menggunakan pola-pola bahasa dalam tampilan tertulis untuk mengungkapkan gagasan atau pesan. Kemampuan menulis mencakup berbagai kemampuan, seperti kemampuan menguasai gagasan yang dikemukakan, kemampuan menggunaka unsur-unsur bahasa, kemampuan menggunakan gaya, dan kemampuan menggunakan ejaan serta tanda baca.
Berdasarkan konsep di atas, dapat dikatakan bahwa menulis merupakan komunikasi tidak langsung yang berupa pemindahan pikiran atau perasaan dengan memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata dengan menggunakan simbol-simbol sehingga dapat dibaca seperti apa yang diwakili oleh  simbol tersebut.
Mengkombinasikan dan menganalisis setiap unsur kebahasaan dalam sebuah karangan merupakan suatu keharusan bagi penulis. Dari sinilah akan terlihat sejauh mana pengetahuan yang dimiliki penulis dalam menciptakan sebuah karangan yang efektif. Kosa kata dan kalimat yang digunakan dalam kegiatan menulis harus jelas agar mudah dipahami oleh pembaca. Di samping itu, jalan pikiran dan perasaan penulis sangat menentukan arah penulisan sebuah karya tulis atau karangan yang berkualitas. Dengan kata lain hasil sebuah karangan yang berkualitas umumnya ditunjang oleh keterampilan kebahasaan  yang dimiliki seorang penulis.

B.     Tujuan Menulis

Tujuan menulis adalah untuk mengungkapkan ide, gagasan, perasaan pikiran, pendapat secara jelas dan efektif kepada pembaca.Adapun beberapa tujuan menulis adalah :
1.      Untuk memberikan suatu informasi.
2.      Untuk meyakinkan atau mendesak.
3.      Untuk menghibur atau menyenangkan.
4.      Untuk m  engekspresikan perasaan dan emosi yang kuat.
Hugo Hartig dalam merumuskan tujuan menulis:
1.      Tujuan penugasan ,sebenarnya tidak memilki tujuan karena orang yang menulis melakukan nya karena tugas yang diberikan kepadanya.
2.      Tujuan altruistik, penulis bertujuan untuk menyenangkan pembaca,menghindarkan kedudukan pembaca,ingin menolong pembaca memahami,menghargai perasaan dan penalaranya,ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.
3.      Tujuan persuasif bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.
4.      Tujuan informasional penulis bertujuan memberi informasi atau keterangan kepada para pembaca.
5.      Tujuan pernyataan diri penulis bertujuan memperkenalkan atau menyatakan dirinya kepada pembaca.
6.       Tujuan kreatif penulis bertujuan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik,nilai-nilai kesenian. 
7.      Tujuan pemecahan masalah penulis bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. 
Sedangkan menurut Suparno dan Mohamad Yunus, tujuan yang ingin dicapai seorang penulis bermacam-macam sebagai berikut.
1.      Menjadikan pembaca ikut berpikir dan bernalar.
2.      Membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan.
3.      Menjadikan pembaca beropini.
4.      Menjadikan pembaca mengerti.
5.      Membuat pembaca terpersuasi oleh isi karangan.
6.      Membuat pembaca senang dengan menghayati nilai-nilai yang dikemukakan seperti nilai kebenaran, nilai agama, nilai pendidikan, nilai sosial, nilai moral, nilai kemanusiaan dan nilai estetika.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis adalah agar pembaca mengetahui, mengerti dan memahami nilai-nilai dalam sebuah tulisan sehingga pembaca ikut berpikir, berpendapat atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan isi tulisan.

C.    Fungsi Menulis

Pada prinsipnya fungsi utama menulis adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung. Darmadi mengemukakan bahwa tulisan memiliki beberapa fungsi penting yaitu :
1.    Sebagai suatu sarana menemukan sesuatu.
2.    Memunculkan ide baru.
3.    Melatih kemampuan mengorganisasi dan menjernihkan berbagai konsep atau ide yang kita miliki.
4.    Melatih sikap objektif yang ada pada diri seseorang.
5.    Membantu diri kita untuk menyerap dan memproses informasi.
6.    Melatih kita memecahkan berbagai masalah sekaligus.
7.    Menjadikan kita aktif dan tidak sekedar menjadi penerima informasi.
Marwoto menyebutkan bahwa menulis memberikan beberapa fungsi, seperti :
1.      Memperdalam pemahaman suatu ilmu.
2.      Bisa membuktikan sekaligus menyadari ilmu pengetahuan, ide, dan pengalaman hidup.
3.      Bisa menyumbang pengalaman, pengetahuan, dan ide yang berguna bagi masyarakat secara lebih luas.
4.      Meningkatkatkan prestasi kerja, dan
5.      Memperlancar perkembangan ilmu, teknologi, dan seni.
Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung.Dengan menulis memudahkan kita mersakan dan menikmati hubungan–hubungan,memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkam masalah-masalah yang kita hadapi,menyusun urutan bagi pengalaman, dapat menyumbangkan kecerdasan.
Bernard Percy secara rinci fungsi menulis adalah:
1.      Sarana untuk mengungkapkan diri yaitu untuk mengungkapkan perasaan hati seperti kegelisahan,keinginan amarah.
2.      Menulis sebagai sarana pemahaman artinya dengan menulis seseorang bisa mengikat kuat suatu ilmu pengetahuan (menancapkan pemahaman ) kedalam otaknya.
3.      Menulis dapat membantu mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan, perasaan harga diri artinya dengan menulis bisa melejitkan perasaan harga diri yang semula rendah degan menulis dapat meningkatkan kesadaran dan penyerapan terhadap lingkungan artinya orang yang menulis selalu dituntut untuk terus menerus belajar sehinnga pengetahuannya menjadi luas.
4.      Menulis dapat meningkatkan keterlibatan secara bersemangat bukannya penerimaan yang pasrah,artinya dengan menulis seseorang akan menjadi peka terhadap apa yang tidak benar disekitarnya sehingga ia menjadi seoarang yang kreatif.
5.      Menulis mampu mengembangkan suatu pemahaman dan kemampuan menggunakan bahasa artinya dengan menulis seseorang akan selalu berusaha memilih bentuk bahasa yang tepat dan menggunakannya dengan tepat pula.

D.    Teori Menulis           

Teori menulis yang berkembang saat ini adalah menulis model proses. Dengan model ini menulis dilakukan dengan melalui tahapan – tahapan. Seperti yang dikemukakan oleh Britton bahwa proses menulis dibagi menjadi tiga tahap kegiatan, adalah sebagai berikut.
1.      Tahap konsep. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah memilih dan menentukan topik.
2.      Tahap inkubasi. Pada tahap ini kegiatan siswa adalah mengembangkan topik dan menggabungkan informasi yang tersedia.
3.      Tahap hasil. Pada tahap ini siswa melakukan kegiatan mengembangkan tulisan/menulis kemudian memperbaiki tulisan, dan pada akhir kegiatan menulis siswa memeriksa karangan/tulisan.
Sedangkan menurut Tompkins mengemukakan lima tahap sebagai berikut.
1.      Tahap pramenulis (prewriting). Pada tahap ini siswa memilih topik, siswa mengumpulkan dan menyesuaikan ide-ide, siswa mengidentifikasi pembacanya, siswa mengidentifikasi tujuan menulis, siswa memilih bentuk yang sesuai berdasarkan pembaca dan tujuan menulis.
2.      Tahap pengedrafan (drafting). Pada tahap ini siswa menulis draf kasar, siswa menulis pokok-pokok yang menarik pembaca, siswa lebih menekankan isi daripada mekanik.
3.      Tahap merevisi (revising). Pada tahap ini siswa membagi tulisannya kepada kelompok, siswa mendiskusikan tulisan dengan temannya, siswa membuat perbaikan sesuai komentar teman dan gurunya, siswa membuat perubahan substansif dan bukan sekedar perubahan minor antara draf pertama dan draf kedua.
4.      Tahap mengedit (editing). Pada tahap ini siswa membaca ulang tulisannya, siswa membantu baca ulang tulisan temannya, siswa mengidentifikasi kesalahan mekanik dan membetulkannya.
5.      Tahap mempublikasikan (publishing). Pada tahap ini siswa mempublikasikan tulisannya dalam bentuk yang sesuai, siswa membagi tulisannyayang sudah selesai kepada teman sekelasnya.
Burns, dkk juga mengemukakan bahwa langkah-langkah menulis meliputi lima tahapan yaitu sebagai berikut.
1.        Pramenulis (prewriting), dengan aktivitas pengarang persiapan menulis cerita, menggambar, membaca, memikirkan tulisan, menyusun gagasan, dan mengembangkan rencana.
2.        Pembuatan draf (drafting), dengan aktivitas pengarang merangkaikan gagasan dalam sebuah tulisan tanpa memperhatikan kerapian atau mekanik.
3.        Perevisian (revising), pada tahap ini setelah mendapat saran-saran dari orang lain, pengarang dapat membuat beberapa perubahan, dan perubahan itu dapat melibatkan orang lain.
4.        Pengeditan (editing), pada tahap ini pengarang secara hati-hati mengoreksi dan membetulkan ejaan dan mekanisme tulisan.
5.        Sharing dan publikasi (sharing and publishing), pada tahap ini hasil tulisan dapat dipajangkan di kelas atau dijadikan bahan pustaka di sekolah.


BAB III
PENUTUP



DAFTAR PUSTAKA








Burns, P.C. Roe, B.D. & Ross, E.P. 1996. Teaching Reading in Todays Elementary School, Boston: Houghton Mifflin.

Darmadi, Kaswan. 1996. Meningkatkan Kemampuan Menulis Panduan untuk Mahasiswa dan Calon Guru. Yogyakarta: Andi.

Enre, Fachruddin Ambo. 1988. Dasar-dasar Kemampuan Menulis. Jakarta : Depdikbud.

Marwoto, dkk. 1987. Komposisi Praktis. Yogyakarta: Hanindita.

 Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Rusyana, Yus. 1988. Bahasa dan sastra dalam Gamitan Pendidikan, Bandung: Diponegoro.

Soeparno dan Mohamad Yunus. 2002. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa.

Thohri,Muhamad,dkk. 2008. Bahasa Indonesia 1. Surabaya : LAPIS PGMI.

Tompkins, Gaile E. 1994. Teaching Writing: Balancing Process and Product. New York: Macmilan College Publishing Company.


Henry Guntur Tarigan. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. (Bandung: Penerbit Angkasa, 1986) hlm. 21.
Marwoto, dkk.. Komposisi Praktis. (Yogyakarta: Hanindita, 1987) hlm.12.
Fachruddin Ambo Enre. Dasar-dasar Kemampuan Menulis. (Jakarta: Depdikbud, 1988) hlm. 5-8.
Burhan Nurgiyantoro. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. (Yogyakarta: BPFE, 2001) hlm. 271.
Y us Rusyana. Bahasa dan sastra dalam Gamitan Pendidikan. (Bandung: Diponegoro, 1988) hlm 191.
Henry Guntur Tarigan.Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. hlm. 24 – 25.
Soeparno dan Mohamad Yunus. Keterampilan Dasar Menulis. ( Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2002) hlm. 37.
Henry Guntur Tarigan. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. hlm. 23.
Kaswan Darmadi. Meningkatkan Kemampuan Menulis Panduan untuk Mahasiswa dan Calon Guru. (Yogyakarta: Andi, 1996) hlm.3.
Muhamad Thohri, dkk. Bahasa Indonesia 1. (Surabaya : LAPIS PGMI, 2008) hlm.10-13.
Gaile E Tompkins. Teaching Writing :Balancing Process and Product.( New York: Macmilan College Publishing Company, 1994) hlm.8.
Gaile E Tompkins. Teching Writing :Balancing Process and Product. hlm.10.

Burns, P.C. Roe, B.D., & Ross, E.P. Teaching Reading in Todays Elementary School. (Boston: Houghton Mifflin, 1996.) hlm.386.