بِــــــسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيـــمِ
SELAMAT DATANG DI BLOG ZARMI PICANCANG - TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA ANDA

JANGAN LUPA

ISTIGHFAR DAN SALAWAT NABI SETIAP HARI

PILIH MENU

.

Radio Online Minang Cimbuak                Radio Online Minang Cimbuak

Selasa, 21 November 2017

CARA MENGHITUNG BEP


Cara Menghitung Break Even Point

Pada Akuntansi Teknik Menghitung Break Even Point Pada Akuntansi Penggunaan Break Even Point ini biasanya untuk menganalisa proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal.
Break Event Point memerlukan komponen penghitungan dasar seperti berikut ini : Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi. 


Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dan lain- lain. Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat.
Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dan sebaginya. Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi.

Rumus yang digunakan untuk analisis Break Event Point ini terdiri dari dua macam sebagai berikut: 

Dasar Unit Berapa unit jumlah barang/jasa yang harus dihasilkan untuk mendapat titik impas: 

BEP = FC /(P-VC).

Dasar Penjualan Berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas: 

FC/ (1 – (VC/P))* Penghitungan (1 – (VC/P)) disebut dengan istilah Margin Kontribusi Per Unit.

Teknik Menghitung Break Even Point

Pada Akuntansi Agar bisa memahaminya, mari kita praktikkan langsung rumus ini dengan simulasi: Total Biaya Tetap (FC) senilai Rp 100 juta Total Biaya Variabel (VC) per unit senilai Rp 60 ribu Harga jual barang per unit senilai Rp 80 ribu Penghitungan BEP Unit BEP = FC/ (P – VC) BEP = 100.000.000/ (80.000 – 60.000) BEP = Rp 5000 Penghitungan BEP Rupiah BEP = FC/ (1 – (VC/P)) BEP = 100.000.000/ (1 – (60.000/80.000)) BEP = Rp 400.000.000 

Dari analisis inilah perusahaan dapat meramalkan keuntungan yang dapat diperoleh (target laba) berdasarkan berapa penjualan minimumnya. 

Adapun rumus untuk menghitung target ini sebagai berikut: BEP – Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC) Mari kita pelajari simulasi untuk menghitung target laba ini. Dengan FC, VC, dan P yang sama dengan contoh sebelumnya, perusahaan ini menargetkan laba sebesar Rp 80 juta per bulan. BEP – Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC) BEP – Laba = (100.000.000 + 80.000.000) / (80.000 – 60.000) BEP – Laba = 180.000.000 / 20.000 BEP – Laba = 9.000 unit atau BEP – Laba = Rp 720 juta (9000 unit x Rp 80.000) 

Untuk membuktikan bahwa dengan menjual 9.000 unit perusahaan akan mendapatkan laba Rp 720 juta, mari kita periksa berikut ini: Penjualan Rp 720.000.000 FC Rp 100.000.000 Total VC (Rp 60.000 x 9000 unit) Rp 540.000.000 Total Biaya Rp 640.000.000 Laba Rp 80.000.000 

Untuk itu dalam berbisnis dan menjalankan sebuah bentuk usaha, tentunya analisis break event point sangat membantu pelaku bisnis dalam memproyeksikan seberapa banyak barang yang harus diproduksi, dan perbandingannya dengan uang atau pendapatan yang diterima dalam periode tertentu. Demikianlah semoga bermanfaat untuk kita semua. Amin ya Robbal 'Alamin....