PENGERTIAN
Adalah Uji keabsahan data dalam
penelitian, sering ditekankan pada uji Validitas dan Reliabilitas.
Kriteria utama dalam penelitianKuantiitatif adalah :
- Valit = data yang tidak berbeda
- Reliabel = data yang dapat dipercaya.
- Objektif = derajat kesepakatan
Contoh dalam 100
orang, terdapat 99 orang yg menyatakan terdapat warna merah dan yg 1 0rang
menyatakan warna lain, yang benar 99 org dan yg 1 kongkalingkong, maka
dikatakan objektif, Sedangkan subjektif sebaliknya.
Merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada
objek penelitian atau Data yang tidak berbeda,
seperti : Jika hasil penelitian A makan akan dilaporkan A.
Dalam penelitia terdapat 2 macam Validitas :
- Validitas Internal
- Validitas External
Adalah data yang dapat dipercaya.
Reliabilitas, atau keandalan,
Adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama (tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang mirip (reliabilitas antar penilai).
Adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama (tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang mirip (reliabilitas antar penilai).
Reliabiltas
dalam penelitian
- Ketergantungan (dependability). Konsep ketergantungan berkaitan erat dengan keterandalan. Hasil dari pengujian awal diharapkan akan konsisten dengan pengujian-pengujian berikutnya.
- Hasilnya selalu berupa numerik dan tak boleh berubah-ubah, karena merupakan karakteristik dari proses ukuran. Reliabilitas selalu menunjukkan keandalan instrumen penelitian dalan berbagai bentuk, yakni hasil pengujian yang sama jika dilakukan oleh orang yang berbeda (inter-penilai), hasil pengujian yang sama jika dilakukan oleh orang yang sama dalam waktu berbeda (pengetesan ulang), hasil pengujian yang sama jika dilakukan oleh orang yang berbeda dalam waktu bersamaan dengan tes yang berbeda (bentuk paralel), dan hasil pengujian yang sama dengan menggunakan berbagai pernyataan-pernyataan membangun (konsistensi internal).
Jenis-jenis
Reliabilitas
- Reliabilitas stabil (stability reliability)
Mengacu
pada waktu. Untuk menentukan stabilitas, tes dilakukan ulang terhadap
variabel yang sama di waktu yang berlainan. Hasil pengujian tersebut akan
dibandingkaan dan berkorelasi dengan pengujian awal untuk memberikan
stabilitas.
- Reliabilitas terwakili (representative reliability)
Mengacu
pada keterandalan masing-masing grup. Menguji apakah penyampaian indikator sama jawabannya saat diterapkan ke kelompok yang berbeda-beda.
- Reliabilitas seimbang (equivalence reliability)
Menerapkan
banyak indikator yang dapat dioperasionalisasikan ke semua konsepsi pengukuran. Kesetaraan keandalan akan menggunakan dua instrumen untuk mengukur konsep yang
sama pada tingkat kesulitan yang sama. Reliabilitas atau tidaknya pengujian akan
ditentukan dari hubungan dua skor instrumen, atau lebih dikenal dengan hubungan antara variabel bebas (independen variable) dengan variabel terikat (dependen variable).
Cara
meningkatkan Reliabilitas.
- Mengonsep satu variabel dengan jelas.
- Setiap pengukuran harus merujuk pada satu dan hanya satu konsep/variabel. Sebuah variabel harus spesifik agar dapat mengurangi intervensi informasi dari variabel lain.
- Menggunakan level pengukuran yang tepat.. Semakin tinggi atau semakin tepat suatu level pengukuran, maka variabel yang dibuat akan semakin reliabel karena informasi yang dimiliki semakin mendetail. Prinsip dasarnya adalah cobalah melakukan pengukuran pada level paling tepat yang mungkin diperoleh.
- Gunakan lebih dari satu indikator.. Dengan adanya lebih dari satu indikator yang spesifik, peneliti dapat melakukan pengukuran dari range yang lebih luas terhadap konten definisi konseptual.
Gunakan Tes Pilot, yakni dengan membuat satu atau lebih draft atau dalam
sebuah pengukuran sebelum menuju ke tahap hipotesis (pretest). Dalam penggunaan Pilot Studies,
prinsipnya adalah mereplikasi pengukuran yang pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu dari literatur-literatur yang berkaitan.
Selanjutnya , pengukuran terdahulu dapat dipergunakan sebagai patokan dari
pengukuran yang dilakukan peneliti saat ini. Kualitas pengukuran dapat
ditingkatkan dengan berbagai cara sejauh definisi dan pemahaman yang digunakan oleh peneliti kemudian tetap sama.
Dalam
penelitian ada dua pendapat yaitu :
1, Penelitian Kuantitatif
Dalam Penelitian Kuantitatif untuk
mendapatkan data yang valid, Reliabel dan objektif yang di uji validitas atau reliabilitasnya adalah instrument
penelitiannya.
( sempel yang mendekati jumlah
populasi, pengumpulan serta analisa data dilakukan dg cara benar ).
2, Penelitian
Kualitatif
Dalam Penelitian Kualitatif, data dapat
dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti
dengan apa yang sesunggunya terjadi pada objek yang diteliti, ( yang di uji adalah datanya ).
Pengujian
validitas dan reliabilitas penelitian kualitatif.
Dalam pengujian keabsahan data, metode penelitian kualitatif berbeda
dengan penelitian kuantitatif, seperti gambar berikut :
Aspek
|
Metode Kualitatif
|
Metode Kuantitatif
|
Nilai kebenaran
|
Validitas Internal
|
Kredibilitas
(credibility)
|
Penerapan
|
Validitas Eksternal
(generalisasi)
|
Transferability/
keteralihan
|
Konsistensi
|
Reliabilitas
|
Auditability,
Dependability
|
Natralis
|
Obyektivitas
|
Confirmability
|
1. Uji
Kredibilitas
Adalah uji kebenaran data dari hasil temuan peneliti.
Tujuannya ialah :
untuk menilai kebenaran dari temuan
penelitian kualitatif. Kredibilitas ditunjukkan ketika partisipan mengungkapkan
bahwa transkrip penelitian memang benar-benar sebagai pengalaman dirinya
sendiri. Dalam hal ini peneliti akan memberikan data yang telah ditranskripkan
untuk dibaca ulang oleh partisipan. Kredibilitas menunjukkan kepercayaan
terhadap data hasil penelitian kualitatif, hal ini dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
a. Perpanjangan pengamatan ( memastikan
data yang diambil )
Perpanjangan
pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan dan
wawancara dengan sumber data yang pernah ditemui maupun sumber data yang baru.
Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan keakraban (tidak ada jarak lagi, semakin
terbuka, saling mempercayai) antara peneliti dan narasumber sehingga tidak ada
informasi yang disembunyikan lagi. Selain itu, Sugiyono (2007) menambahkan
bahwa perpanjangan pengamatan ini dilakukan untuk mengecek kembali apakah data
yang telah diberikan oleh sumber data selama ini merupakan data yang sudah
benar atau tidak.Bila tidak benar, maka peneliti melakukan pengamatan lagi yang
lebih luas dan mendalam sehingga diperoleh data yang pasti kebenarannya.Untuk
membuktikan apakah peneliti itu melakukan uji kredibilitas melalui perpanjangan
pengamatan atau tidak, maka akan lebih baik jika dibuktikan dengan surat
keterangan perpanjangan yang dilampirkan dalam laporan penelitian.
b. Peningkatan ketekunan dalam penelitian ( pengamat kritis )
Meningkatkan
ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan
berkesinambungan, dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peritiwa
akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Selain itu, peneliti dapat
melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau
tidak. Peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis
tentang apa yang diamati. Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan
adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau
dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti. Dengan
membaca ini maka wawasan peneliti akan semakin luas dan tajam, sehingga dapat
digunakan untuk memeriksa data yang ditemukan.
c. Triangulasi = pengecekan data
Triangulasi
dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari
berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Terdapat triangulasi
sumber,triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu. Triangulasi sumber
dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa
sumber, triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda, dan triangulasi waktu dilakukan dengan
cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam
waktu atau situasi yang berbeda. Sugiyono (2007) memaparkan triangulasi dapat
juga dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain
yang diberi tugas melakukan pengumpulan data.
Cara pengecekan data (Triangulasi )
a.
Triangulasi Sumber
Dilakukan untuk menguji kredibelitas data, yang dilakukann
untuk mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
Contoh :
Menguji kredibel seorang pemimpin
maka untuk mengumpulkan data kita cek ke bawahannya,
atasannya dan ketemannya yang merupakan kelompok kerja sama, nah dari ketiga
sumber tersebut datanya tidak boleh dirat-ratakan, tapi kita kategorikan mana
pandangan yang sama, yang berbeda dan mana yang spesifik dari sumber tersebut.
b.
Triangulasi Teknik
Dilakukan untuk menguji kredibelitas data, yang dilakukann
untuk mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber yang sama
dengan teknik yang berbeda.
Contoh :
Data diperoleh dari wawancara
Maka akan dicek Observasi, Dokumentasi dan Kuisioner. Jika
kita mendapatkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih
lanjut kepada sumber yang besangkutan atau sumber yang lainnya untuk memastikan
data mana yang dianggap benar.
c.
Triangulasi Waktu
Waktu juga sering berpengaruh pada kredibelitas data.
Contoh
Data diambil dari nara sumber pada pagi hari ketika nara
sumber masih segar/fress, belum banyak masalah sehingga mendapatkan data yang
lebih valid atau kredibel.
Maka dari itu kita dapat menggunakan waktu yang bebeda untuk
mendapatkan data yang lebih akurat.
d. Analisis kasus negatif
Kasus
negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil
penelitian.Melakukan analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang
berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan.Bila tidak
ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan,berarti data yang
ditemukan sudah dapat dipercaya.Tetapi bila peneliti masih mendapatkan
data-data yang bertentangan dengan data yang ditemukan, maka peneliti mungkin
akan mengubah temuannya. Hal ini sangat bergantung dari seberapa besar kasus
negatif yang muncul tersebut.
e. Menggunakan bahan referensi
Bahan
referensi di sini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah
ditemukan oleh peneliti. contoh, data hasil wawancara perlu didukung dengan
adanya rekaman wawancara.Data tentang interaksi manusia, atau gambaran suatu
keadaan perlu didukung oleh foto-foto. Alat-alat bantu perekam data dalam
penelitian kualitatif (kamera, handycam, alat rekam suara) sangat
diperlukan untuk mendukung kredibilitas data yang telah ditemukan oleh
peneliti.
f. Member check.
Member
check adalah proses pengecekan data yang
diperoleh peneliti kepada pemberi data.Tujuan member check adalah untuk
mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan
oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi
data berarti data tersebut valid, sehingga semakin kredibel/dipercaya. Tetapi
apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak
disepakati oleh pemberi data maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan
pemberi data,apabila perbedaannya tajam maka peneliti harus mengubah temuannya
dan menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Jadi tujuan member
check adalah agar informasi yangdiperoleh dan akan digunakan dalam
penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan.
2. Pengujian
Transferability ( pengujian derajat ketepatan )
Pengujian Transferability ini merupakan validitas external dalam
penelitian kuantitatif. validitas
external menunjukan derajad ketepatan atau dapat diterapkan hasil penelitian
tersebut ke populasi dimana sempel
tersebut diambil.
Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil
penelitian dapat digunakan dalam situasi lain.
3. Pengujian
Depanability ( pengujian keabsahan data )
Dalam penelitian kuantitatif ( ) depenability
disebut reliabilitas. Suatu penelitian
yang reliabel adalah jika orang lain dapat mengulangi proses penelitian
tersebut.
Sering terjadi peneliti tidak
melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi dapat memberikan data. Peneliti seperti ini perlu diuji. Untuk itu
pengujian dependability, dilakukan dengan cara melakukan audit oleh pihak
Independen atau pembimbing terhadap keseluruhan proses penelitiannya.
Pihak Auditor akan memeriksa Yaitu :
·
Bagaimana peneliti menetukan
masalah/focus
·
Bagaimana peneliti memasuki lapangan
·
Bagaimana peneliti menetukan sumber
data
·
Bagaimana peneliti membuat
kesimpulan hingga peneliti hdapat menunjukan faktanya kepada auditor.
Jika peneliti tidak mempunyai atau menunjukan jejak
aktivitasnya di lapangan, maka penelitiannya patut diragukan.
4. Pengujian
Konfirmability
Adalah Uji obyektivitas dalam
penelitian. Penelitian dikatakan
obyektif apabila hasil penelitian telah
disepakati banyak orang.
Dalam penelitian kualitatif, uji
konfirmabilitas mirip dengan uji dependability, sehingga pengu- jiannya dapat
dilakukan secara bersamaan. Menguji
konfirmabilitas berarti menguji
hasil penelitian, dikaitkan dengan
proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses
penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standard
konfirmabilitas. Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada, tetapi
hasilnya ada.