بِــــــسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيـــمِ
SELAMAT DATANG DI BLOG ZARMI PICANCANG - TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA ANDA

JANGAN LUPA

ISTIGHFAR DAN SALAWAT NABI SETIAP HARI

PILIH MENU

.

Radio Online Minang Cimbuak                Radio Online Minang Cimbuak

Minggu, 12 November 2017

VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF






PENGERTIAN

Adalah Uji keabsahan data dalam penelitian, sering ditekankan pada uji Validitas dan Reliabilitas.

Kriteria utama dalam penelitianKuantiitatif adalah :
  1. Valit         = data yang tidak berbeda
  2. Reliabel   = data yang dapat dipercaya.
  3. Objektif   = derajat kesepakatan

Contoh  dalam 100 orang, terdapat 99 orang yg menyatakan terdapat warna merah dan yg 1 0rang menyatakan warna lain, yang benar 99 org dan yg 1 kongkalingkong, maka dikatakan objektif, Sedangkan subjektif sebaliknya.



Merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian atau Data yang tidak berbeda,
seperti : Jika hasil penelitian A makan akan dilaporkan A.

Dalam penelitia terdapat 2 macam Validitas :
  • Validitas Internal 
Yaitu : berkenaan dengan derajat akurasi dasain peneliti dengan hasil yang dicapai 

  • Validitas External
Yaitu : berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil.



Adalah data yang dapat dipercaya.
Reliabilitas, atau keandalan
Adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama (tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang mirip (reliabilitas antar penilai).

Reliabiltas dalam penelitian
  1. Ketergantungan (dependability). Konsep ketergantungan berkaitan erat dengan keterandalan. Hasil dari pengujian awal diharapkan akan konsisten dengan pengujian-pengujian berikutnya.
  2. Hasilnya selalu berupa numerik dan tak boleh berubah-ubah, karena merupakan karakteristik dari proses ukuran. Reliabilitas selalu menunjukkan keandalan instrumen penelitian dalan berbagai bentuk, yakni hasil pengujian yang sama jika dilakukan oleh orang yang berbeda (inter-penilai), hasil pengujian yang sama jika dilakukan oleh orang yang sama dalam waktu berbeda (pengetesan ulang), hasil pengujian yang sama jika dilakukan oleh orang yang berbeda dalam waktu bersamaan dengan tes yang berbeda (bentuk paralel), dan hasil pengujian yang sama dengan menggunakan berbagai pernyataan-pernyataan membangun (konsistensi internal).
Jenis-jenis Reliabilitas
  1. Reliabilitas stabil (stability reliability)
Mengacu pada waktu. Untuk menentukan stabilitas, tes dilakukan ulang terhadap variabel yang sama di waktu yang berlainan. Hasil pengujian tersebut akan dibandingkaan dan berkorelasi dengan pengujian awal untuk memberikan stabilitas.
  1. Reliabilitas terwakili (representative reliability)
Mengacu pada keterandalan masing-masing grup. Menguji apakah penyampaian indikator sama jawabannya saat diterapkan ke kelompok yang berbeda-beda.
  1. Reliabilitas seimbang (equivalence reliability)
Menerapkan banyak indikator yang dapat dioperasionalisasikan ke semua konsepsi pengukuran. Kesetaraan keandalan akan menggunakan dua instrumen untuk mengukur konsep yang sama pada tingkat kesulitan yang sama. Reliabilitas atau tidaknya pengujian akan ditentukan dari hubungan dua skor instrumen, atau lebih dikenal dengan hubungan antara variabel bebas (independen variable) dengan variabel terikat (dependen variable).

Cara meningkatkan Reliabilitas.
  1. Mengonsep satu variabel dengan jelas.
  2. Setiap pengukuran harus merujuk pada satu dan hanya satu konsep/variabel. Sebuah variabel harus spesifik agar dapat mengurangi intervensi informasi dari variabel lain.
  3. Menggunakan level pengukuran yang tepat.. Semakin tinggi atau semakin tepat suatu level pengukuran, maka variabel yang dibuat akan semakin reliabel karena informasi yang dimiliki semakin mendetail. Prinsip dasarnya adalah cobalah melakukan pengukuran pada level paling tepat yang mungkin diperoleh.
  4. Gunakan lebih dari satu indikator.. Dengan adanya lebih dari satu indikator yang spesifik, peneliti dapat melakukan pengukuran dari range yang lebih luas terhadap konten definisi konseptual.
Gunakan Tes Pilot, yakni dengan membuat satu atau lebih draft atau dalam sebuah pengukuran sebelum menuju ke tahap hipotesis (pretest). Dalam penggunaan Pilot Studies, prinsipnya adalah mereplikasi pengukuran yang pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu dari literatur-literatur yang berkaitan. Selanjutnya , pengukuran terdahulu dapat dipergunakan sebagai patokan dari pengukuran yang dilakukan peneliti saat ini. Kualitas pengukuran dapat ditingkatkan dengan berbagai cara sejauh definisi dan pemahaman yang digunakan oleh peneliti kemudian tetap sama.

Dalam penelitian ada dua pendapat yaitu :

1,  Penelitian Kuantitatif
Dalam Penelitian Kuantitatif untuk mendapatkan data yang valid, Reliabel dan objektif yang di uji validitas atau reliabilitasnya adalah instrument penelitiannya.
( sempel yang mendekati jumlah populasi, pengumpulan serta analisa data dilakukan dg cara benar ).

2,  Penelitian Kualitatif
Dalam Penelitian Kualitatif, data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesunggunya terjadi pada objek yang diteliti, ( yang di uji adalah datanya ).


Pengujian validitas dan reliabilitas penelitian kualitatif.

Dalam pengujian keabsahan data, metode penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif, seperti gambar berikut :




 
Aspek
Metode Kualitatif
Metode Kuantitatif
Nilai kebenaran
Validitas Internal
Kredibilitas
(credibility)
Penerapan
Validitas Eksternal
(generalisasi)
Transferability/
keteralihan
Konsistensi
Reliabilitas
Auditability,
Dependability
Natralis
Obyektivitas
Confirmability



1. Uji Kredibilitas  
Adalah uji kebenaran data dari hasil temuan peneliti.

Tujuannya ialah :
untuk menilai kebenaran dari temuan penelitian kualitatif. Kredibilitas ditunjukkan ketika partisipan mengungkapkan bahwa transkrip penelitian memang benar-benar sebagai pengalaman dirinya sendiri. Dalam hal ini peneliti akan memberikan data yang telah ditranskripkan untuk dibaca ulang oleh partisipan. Kredibilitas menunjukkan kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif, hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:



a. Perpanjangan pengamatan ( memastikan data yang diambil ) 



Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan dan wawancara dengan sumber data yang pernah ditemui maupun sumber data yang baru. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan keakraban (tidak ada jarak lagi, semakin terbuka, saling mempercayai) antara peneliti dan narasumber sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Selain itu, Sugiyono (2007) menambahkan bahwa perpanjangan pengamatan ini dilakukan untuk mengecek kembali apakah data yang telah diberikan oleh sumber data selama ini merupakan data yang sudah benar atau tidak.Bila tidak benar, maka peneliti melakukan pengamatan lagi yang lebih luas dan mendalam sehingga diperoleh data yang pasti kebenarannya.Untuk membuktikan apakah peneliti itu melakukan uji kredibilitas melalui perpanjangan pengamatan atau tidak, maka akan lebih baik jika dibuktikan dengan surat keterangan perpanjangan yang dilampirkan dalam laporan penelitian.

b. Peningkatan ketekunan dalam penelitian ( pengamat kritis )


Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan, dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peritiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Selain itu, peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak. Peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati. Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti. Dengan membaca ini maka wawasan peneliti akan semakin luas dan tajam, sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data yang ditemukan.


c. Triangulasi = pengecekan data








Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Terdapat triangulasi sumber,triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, dan triangulasi waktu dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Sugiyono (2007) memaparkan triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan data.

Cara pengecekan data (Triangulasi )
a.       Triangulasi Sumber
Dilakukan untuk menguji kredibelitas data, yang dilakukann untuk mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

Contoh :
Menguji kredibel seorang pemimpin
maka untuk mengumpulkan data kita cek ke bawahannya, atasannya dan ketemannya yang merupakan kelompok kerja sama, nah dari ketiga sumber tersebut datanya tidak boleh dirat-ratakan, tapi kita kategorikan mana pandangan yang sama, yang berbeda dan mana yang spesifik dari sumber tersebut.

b.      Triangulasi Teknik
Dilakukan untuk menguji kredibelitas data, yang dilakukann untuk mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

Contoh :
Data diperoleh dari wawancara
Maka akan dicek Observasi, Dokumentasi dan Kuisioner. Jika kita mendapatkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber yang besangkutan atau sumber yang lainnya untuk memastikan data mana yang dianggap benar.

c.       Triangulasi Waktu
Waktu juga sering berpengaruh pada kredibelitas data.

Contoh
Data diambil dari nara sumber pada pagi hari ketika nara sumber masih segar/fress, belum banyak masalah sehingga mendapatkan data yang lebih valid atau kredibel.
Maka dari itu kita dapat menggunakan waktu yang bebeda untuk mendapatkan data yang lebih akurat.

d. Analisis kasus negatif
Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian.Melakukan analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan.Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan,berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya.Tetapi bila peneliti masih mendapatkan data-data yang bertentangan dengan data yang ditemukan, maka peneliti mungkin akan mengubah temuannya. Hal ini sangat bergantung dari seberapa besar kasus negatif yang muncul tersebut.

e. Menggunakan bahan referensi
Bahan referensi di sini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. contoh, data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara.Data tentang interaksi manusia, atau gambaran suatu keadaan perlu didukung oleh foto-foto. Alat-alat bantu perekam data dalam penelitian kualitatif (kamera, handycam, alat rekam suara) sangat diperlukan untuk mendukung kredibilitas data yang telah ditemukan oleh peneliti.
 

 


f. Member check.

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data.Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut valid, sehingga semakin kredibel/dipercaya. Tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data,apabila perbedaannya tajam maka peneliti harus mengubah temuannya dan menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Jadi tujuan member check adalah agar informasi yangdiperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan.



2. Pengujian Transferability ( pengujian derajat ketepatan )

Pengujian Transferability ini merupakan validitas external dalam penelitian kuantitatif.  validitas external menunjukan derajad ketepatan atau dapat diterapkan hasil penelitian tersebut ke populasi  dimana sempel tersebut diambil.

Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat digunakan dalam situasi lain.

3. Pengujian Depanability ( pengujian keabsahan data )

Dalam penelitian kuantitatif ( ) depenability  disebut reliabilitas. Suatu penelitian yang reliabel adalah jika orang lain dapat mengulangi proses penelitian tersebut.  
Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi dapat memberikan data.  Peneliti seperti ini perlu diuji. Untuk itu pengujian dependability, dilakukan dengan cara melakukan audit oleh pihak Independen atau pembimbing terhadap keseluruhan proses penelitiannya.

Pihak Auditor akan memeriksa Yaitu :
·         Bagaimana peneliti menetukan masalah/focus
·         Bagaimana peneliti memasuki lapangan
·         Bagaimana peneliti menetukan sumber data
·         Bagaimana peneliti membuat kesimpulan hingga peneliti hdapat menunjukan faktanya kepada auditor.
Jika peneliti tidak mempunyai atau menunjukan jejak aktivitasnya di lapangan, maka penelitiannya patut diragukan.

4. Pengujian Konfirmability
Adalah Uji obyektivitas dalam penelitian.  Penelitian dikatakan obyektif  apabila hasil penelitian telah disepakati banyak orang.

Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmabilitas mirip dengan uji dependability, sehingga pengu- jiannya dapat dilakukan secara bersamaan.  Menguji konfirmabilitas berarti menguji
hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standard konfirmabilitas. Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.