Perbedaan Metode Ilmiah dengan PenelitianIlmiah
Metode
ilmiah dan penelitian ilmiah, dua frase yang terkesan memiliki pengertian sama
ini ternyata memiliki perbedaan satu sama lain. Ada dua (2) hal paling tidak,
yang membedakan antara metode ilmiah dengan penelitian ilmiah.
Adapun letak kedua perbedaan metode ilmiah dengan penelitian ilmiah, sebagaimana telah disebut di atas adalah:
- Perlu dimengerti bahwa setiap penelitian ilmiah harus menerapkan metode ilmiah, akan tetapi setiap metode ilmiah belum tentu penelitian ilmiah. Maksudnya prinsip-prinsip yang digunakan dalam metode ilmiah digunakan pula dalam penelitian ilmiah.
Adapun letak kedua perbedaan metode ilmiah dengan penelitian ilmiah, sebagaimana telah disebut di atas adalah:
- dalam hal rumusan masalah; dan
- dalam hal cara kerja pemecahan masalah.
Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dalam metode ilmiah dapat berupa masalah yang sangat sederhana atau
masalah yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ketika hari
hujan, salah satu sudut lantai kamar di rumah anda menjadi menjadi basah. Untuk
menyelesaikan masalah sederhana ini anda tidak perlu melakukan penelitian
ilmiah, cukup berpikirdengan menggunakan metode ilmiah. Sebaliknya dalam
penelitian ilmiah rumusan masalah cukup kompleks sehingga membutuhkan kegiatan
yang kompleks pula untuk menyelesaikan/ memecahkannya. Dalam penelitian ilmiah
anda harus merancang instrumen untuk mengumpulkan data dengan benar,
menganalisis data, dsb. Melakukan penelitian ilmiah memerlukan waktu yang lebih
lama, tidak cukup hanya satu atau dua hari saja sebagaimana anda memecahkan
masalah sehari-hari yang sederhana melalui metode ilmiah.Contoh masalah
penelitian ilmiah yang cukup kompleks misalnya: Apa faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya penurunan prestasi siswa-siswa kelas XA SMA SukaMoro? Untuk
memecahkan masalah ini tidak dapat dilakukan secara sederhana melalui metode
ilmiah, tetapi haruslah dengan penelitian ilmiah yang dalam pelaksanaannya
tetap menerapkan prinsip-prinsip metode ilmiah.
Cara Kerja PemecahanMasalah
Secara
singkat pada paragraf sebelumnya tentang rumusan masalahpun kita sudah dapat
memahami bahwa cara kerja dalam penelitian ilmiah lebih kompleks dibanding cara
kerja pada metode ilmiah. Selama melaksanakan penelitian ilmiah diperlukan
ketekunan, kesabaran, ketelitian, dan keahlian khusus. Penelitian ilmiah
dilakukan secara sadar, cermat dan sistematis mengenai subjek tertentu sehingga
dapat mengungkapkan fakta-fakta, teori-teori, atau aplikasi-aplikasi.
Penelitian ilmiah juga berkaitan dengan memperbaiki sesuatu yang sedang
berjalan baik berupa fakta, teori atau kegiatan, dan tidak hanya mengungkap
hal-hal yang bersifat baru. Penelitian ilmiah (scientific research)
bukan hanya upaya yang dilakukan untuk pemuasan rasa ingin tahun, tetapi juga
berkaitan dengan upaya untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan
gejala-gejala sosial ataupun kebendaan (alam).
Langkah-Langkah Penelitian Ilmiah
Proses pelaksanaan penelitian ilmiah terdiri dari
langkah-langkah yang juga menerapkan prinsip metode ilmiah. Adapun
langkah-langkah yang harus dilakukan selama melakukan penelitian ilmiah adalah
sebagai berikut:
- Mengidentifikasi dan merumuskan masalah
- Melakukan studi pendahuluan
- Merumuskan hipotesis
- Mengidentifikasi variabel dan definisi operasional variabel
- Menentukan rancangan dan desain penelitian
- Menentukan dan mengembangkan instrumen penelitian
- Menentukan subjek penelitian
- Melaksanakan penelitian
- Melakukan analisis data
- Merumuskan hasil penelitian dan pembahasan
- Menyusun laporan penelitian dan melakukan desiminasi.
Langkah-langkah penelitian ilmiah (scientific research) itu, berikut ini.
1 Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah
Sebagaimana
halnya dalam metode ilmiah, pada penelitian ilmiah juga harus berangkat dari
adanya permasalahan yang ingin pecahkan. Sebelum melaksanakan penelitian ilmiah
perlu dilakukan identifikasi masalah. Proses identifikasi masalah penting
dilakukan agar rumusan masalah menjadi tajam dan sebagai bentuk data awal bahwa
dalam penelitian ilmiah tersebut memang dibutuhkan pemecahan masalah melalui
penelitian. Identifikasi masalah dirumuskan bersesuaian sebagaimana latar
belakang masalah, berdasarkan fakta dan data yang ada di lapangan. Identifikasi
masalah pada umumnya dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif, sementara
rumusan masalah ditulis dalam bentuk kalimat tanya (berbentuk pertanyaan).
2 Melakukan Studi Pendahuluan
Di
dalam penelitian ilmiah, perlu dilakukan sebuah studi pendahuluan. Peneliti
dapat melakukannya dengan menelusuri dan memahami kajian pustaka untuk bahan
penyusun landasan teori yang dibutuhkan untuk menyusun hipotesis maupun
pembahasan hasil penelitian nantinya. Sebuah penelitian dikatakan bagus apabila
didasarkan pada landasan teori yang kukuh dan relevan. Banyak teori yang
bersesuaian dengan penelitian, namun ternyata kurang relevan. Oleh karenanya,
perlu dilakukan usaha memilah-milah teori yang sesuai. Selain itu studi
pendahuluan yang dilakukan peneliti melalui pengkajian kepustakaan akan dapat
membuat penelitian lebih fokus pada masalah yang diteliti sehingga dapat
memudahkan penentuan data apa yang nantinya akan dibutuhkan.
3 Merumuskan Hipotesis
Hipotesis
perlu dirumuskan dalam sebuah penelitian ilmiah, lebih-lebih penelitian kuantitatif.
Dengan menyatakan hipotesis, maka penelitian ilmiah yang dilakukan peneliti
akan lebih fokus terhadap masalah yang diangkat. Selain itu dengan rumusan
hipotesis, seorang peneliti tidak perlu lagi direpotkan dengan data-data yang
seharusnya tidak dibutuhkannya, karena data yang diambilnya melalui instrumen
penelitian hanyalah data-data yang berkaitan langsung dengan hipotesis.
Data-data ini sajalah yang nantinya akan dianalisis. Hipotesis erat kaitannya
dengan anggapan dasar. Anggapan dasar merupakan kesimpulan yang kebenarannya
mutlak sehingga ketika seseorang membaca suatu anggapan dasar, tidak lagi
meragukan kebenarannya.
4 Mengidentifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Sebuah
variabel dalam penelitian ilmiah adalah fenomena yang akan atau tidak akan
terjadi sebagai akibat adanya fenomena lain. Variabel penelitian sangat perlu
ditentukan agar masalah yang diangkat dalam sebuah penelitian ilmiah menjadi
jelas dan terukur. Dalam tahap selanjutnya, setelah variabel penelitian ditentukan,
maka peneliti perlu membuat definisi operasional variabel itu sesuai dengan
maksud atau tujuan penelitian. Definisi operasional variabel adalah definisi
khusus yang dirumuskan sendiri oleh peneliti. Definisi operasional tidak sama
dengan definisi konseptual yang didasarkan pada teori tertentu.
5 Menentukan Rancangan atau Desain Penelitian
Rancangan penelitian sering pula disebut sebagai
desain penelitian. Rancangan penelitian merupakan prosedur atau langkah-langkah
aplikatif penelitian yang berguna sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian
ilmiah bagi si peneliti yang bersangkutan. Rancangan penelitian harus
ditetapkan secara terbuka sehingga orang lain dapat mengulang prosedur yang
dilakukan untuk membuktikan kebenaran penelitian ilmiah yang telah dilakukan
peneliti.
6 Menentukan dan Mengembangkan Instrumen Penelitian
Apakah
yang dimaksud dengan instrumen penelitian? Instrumen penelitian merupakan alat
yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya.
Beragam alat dan teknik pengumpulan data yang dapat dipilih sesuai dengan
tujuan dan jenis penelitian ilmiah yang dilakukan. Setiap bentuk dan jenis
instrumen penelitian memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Karena
itu sebelum menentukan dan mengembangkan instrumen penelitian, perlu dilakukan
pertimbangan-pertimbangan tertentu. Salah satu kriteria pertimbangan yang dapat
dipakai untuk menentukan instrumen penelitian adalah kesesuaiannya dengan
masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Tidak semua alat atau instrumen
pengumpul data cocok digunakan untuk penelitian-penelitian tertentu.
7 Menentukan Subjek Penelitian
Orang
yang terlibat dalam penelitian ilmiah dan berperan sebagai sumber data disebut
subjek penelitian. Seringkali subjek penelitian berkaitan dengan populasi dan
sampel penelitian. Apabila penelitian ilmiah yang dilakukan menggunakan sampel
penelitian dalam sebuah populasi penelitian, maka peneliti harus berhati-hati
dalam menentukannya. Hal ini dikarenakan, penelitian yang menggunakan sampel
sebagai subjek penelitian akan menyimpulkan hasil penelitian yang berlaku umum
terhadap seluruh populasi, walaupun data yang diambil hanya merupakan sampel
yang jumlah jauh lebih kecil dari populasi penelitian. Pengambilan sampel
penelitian yang salah akan mengarahkan peneliti kepada kesimpulan yang salah
pula.Sampel yang dipilih harus merepsentasikan populasi penelitian.
8 Melaksanakan Penelitian
Pelaksanaan
penelitian adalah proses pengumpulan data sesuai dengan desain atau rancangan
penelitian yang telah dibuat. Pelaksanaan penelitian harus dilakukan secara
cermat dan hati-hati karena kan berhubungan dengan data yang dikumpulkan,
keabsahan dan kebenaran data penelitian tentu saja akan menentukan kualitas
penelitian yang dilakukan.Seringkali peneliti saat berada di lapangan dalam
melaksanakan penelitiannya terkecoh oleh beragam data yang sekilas semuanya
tampak penting dan berharga. Peneliti harus fokus pada pemecahan masalah yang
telah dirumuskannya dengan mengacu pengambilan data berdasarkan instrumen
penelitian yang telah dibuatnya secara ketat. Berdasarkan cara pengambilan data
terhadap subjek penelitian, data dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu data
langsung dan data tidak langsung. Data langsung adalah data yang diperoleh
secara langsung oleh peneliti dari sumber data (subjek penelitian), sementara
data tidak langsung adalah data yang diperoleh peneliti tanpa berhubungan
secara langsung dengan subjek penelitian yaitu melalui penggunaan media
tertentu misalnya wawancara menggunakan telepon, dan sebagainya.
9 Melakukan Analisis Data
Beragam data yang terkumpul saat peneliti
melaksanakan penelitian ilmiahnya tidak akan mempunyai kana apapun sebelum
dilakukan analisis. Ada beragam alat yang dapat digunakan untuk melakukan
analisis data, bergantung pada jenis data itu sendiri. Bila penelitian ilmiah
yang dilakukan bersifat kuantitatif, maka jenis data akan bersifat kuantitatif
juga. Bila penelitian bersifat kualitatif, maka data yang diperoleh akan
bersifat kualitatif dan selanjutnya perlu diolah menjadi data kuantitatif.
Untuk itu perlu digunakan statistik dalam pengolahan dan analisis data.
10 Merumuskan Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada
hakekatnya merumuskan hasil penelitian dan melakukan pembahasan adalah kegiatan
menjawab pertanyaan atau rumusan masalah penelitian, sesuai dengan hasil
analisis data yang telah dilakukan. Pada saat melakukan pembahasan, berarti
peneliti melakukan interpretasi dan diskusi hasil penelitian.Hasil penelitian
dan pemabahasannya merupakan inti dari sebuah penelitian ilmiah.Pada penelitian
ilmiah dengan pengajuan hipotesis, maka pada langkah inilah hipotesis itu
dinyatakan diterima atau ditolak dan dibahas mengapa diterima atau ditolak.
Bila hasil penelitian mendukung atau menolak suatu prinsip atau teori, maka dibahas
pula mengapa demikian. Pembahasan penelitian harus dikembalikan kepada teori
yang menjadi sandaran penelitian ilmiah yang telah dilakukan.
11 Menyusun Laporan Penelitian dan Melakukan Desiminasi
Seorang
peneliti yang telah melakukan penelitian ilmiah wajib menyusun laporan hasil
penelitiannya. Penyusunan laporan dan desiminasi hasil penelitian merupakan
langkah terakhir dalam pelaksanaan penelitian ilmiah. Format laporan ilmiah
seringkali telah dibakukan berdasarkan institusi atau pemberi sponsor di mana
penelitia itu melakukannya. Desiminasi dapat dilakukan dalam bentuk seminar
atau menuliskannya dalam jurnal-jurnal penelitian. Ini penting dilakukan agar
hasil penelitian diketahui oleh masyarakat luas (masyarakat ilmiah) dan dapat
dipergunakan bila diperlukan.
http://zarmisukses.blogspot.com/2015/04/metode-penelitian-ilmiah.html