UJI HIPOTESIS
Uji hipotesis
adalah metode pengambilan keputusan
yang didasarkan dari analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun
dari observasi
(tidak terkontrol). Dalam statistik sebuah hasil bisa
dikatakan signifikan
secara statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh
faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas probabilitas
yang sudah ditentukan sebelumnya.
Uji hipotesis kadang disebut juga "konfirmasi analisis data".
Keputusan dari uji hipotesis hampir selalu dibuat berdasarkan pengujian hipotesis nol.
Ini adalah pengujian untuk menjawab pertanyaan yang mengasumsikan hipotesis nol
adalah benar. Daerah kritis (bahasa Inggris: critical region) dari uji hipotesis adalah serangkaian hasil yang bisa menolak hipotesis nol, untuk menerima hipotesis alternatif. Daerah kritis ini biasanya disimbolkan dengan huruf C.
Definisi Istilah
Definisi berikut diambil dari buku karangan Lehmann dan Romano:
Hipotesis statistik
Sebuah pernyataan tentang parameter
yang menjelaskan sebuah populasi (bukan sampel).
Statistik
Angka yang dihitung dari sekumpulan
sampel.
Hipotesis nol (H0)
Sebuah hipotesis yang berlawanan
dengan teori yang akan dibuktikan.
Hipotesis alternatif
(H1) atau hipotesis kerja (Ha)
Sebuah hipotesis (kadang gabungan)
yang berhubungan dengan teori yang akan dibuktikan.
Tes Statistik
Sebuah prosedur yang masukannya
adalah sampel dan hasilnya adalah hipotesis.
Daerah penerimaan
Nilai dari tes statistik yang
menggagalkan untuk penolakan hipotesis nol.
Daerah penolakan
Nilai dari tes statistik untuk penolakan
hipotesis nol.
Kekuatan Statistik (1 − β)
Probabilitas kebenaran pada saat
menolak hipotesis nol.
Tingkat signifikan test (α)
Probabilitas kesalahan pada saat
menolak hipotesis nol.
Nilai P (P-value)
Probabilitas, mengasumsikan
hipotesis nol benar.
Interpretasi
Jika nilai p lebih kecil dari tingkat signifikan tes yang diharapkan, maka hipotesis nol bisa ditolak. Jika nilai p tidak lebih kecil dari tingkat signifikan tes yang diharapkan bisa disimpulkan bahwa tidak cukup bukti untuk menolak hipotesa nol, dan bisa disimpulkan bahwa hipotesa alternatif yang benar.Prosedur uji hipotesis
- Tentukan parameter yang akan diuji
- Tentukan Hipotesis nol (H0)
- Tentukan Hipotesis alternatif (H1)
- Tentukan (α)
- Pilih statistik yang tepat
- Tentukan daerah penolakan
- Hitung statistik uji
- Putuskan apakah Hipotesis nol (H0) ditolak atau tidak
Contoh uji hipotesis
Seorang yang dituduh pencuri dihadapkan kepada seorang hakim. Seorang hakim akan menganggap orang tersebut tidak bersalah, sampai kesalahannya bisa dibuktikan. Seorang jaksa akan berusaha membuktikan kesalahan orang tersebut.Dalam kasus ini, hipotesis nol (H0) adalah: "Orang tersebut tidak bersalah", dan hipotesis alternatif (H1) adalah: "Orang tersebut bersalah". Hipotesis alternatif (H1) inilah yang akan dibuktikan.
Ada dua kondisi yang mungkin terjadi terhadap orang tersebut:
- Orang tersebut tidak bersalah.
- Orang tersebut bersalah.
- Melepaskan orang tersebut.
- Memenjarakan orang tersebut.
Hipotesis nol (H0)
benar
(Orang tersebut tidak bersalah) |
Hipotesis
alternatif (H1) benar
(Orang tersebut bersalah) |
|
Menerima
hipotesis nol
(Orang tersebut dibebaskan) |
Keputusan yang
benar
|
Keputusan yang
salah
(Kesalahan Tipe II) |
Menolak
hipotesis nol
(Orang tersebut dipenjara) |
Keputusan yang
salah
(Kesalahan Tipe I) |
Keputusan yang benar.
|
- Memenjarakan orang yang benar (Kesalahan Tipe I)
- Melepaskan orang yang bersalah (Kesalahan Tipe II)
Rumus
Ada banyak jenis uji hipotesis yang dikenal. Tabel berikut menjelaskan rumus untuk masing-masing uji hipotesis tersebut.
Nama
|
Rumus
|
Asumsi / Catatan
|
|||
Satu sampel z-test
(En=One-sample z-test) |
|
(Populasi normal atau n > 30) dan
σ diketahui.
(z adalah jarak dari rata-rata sehubungan dengan simpangan
baku rata-rata). Untuk distribusi
non-normal memungkinkan untuk dihitung proporsi terkecil dalam
sebuah populasi
yang berada di dalam k simpangan baku untuk setiap k. |
|||
Dua sampel z-test
(En=Two-sample z-test) |
|
Populasi normal dan observasi independen dan
σ1 dn σ2 diketahui
|
|||
Satu sampel t-test
(En=One-sample t-test) |
|
(Populasi normal atau n > 30) dan tidak diketahui
|
|||
Pasangan t-test
(En=Paired t-test) |
|
(Populasi normal dari perbedaan atau n >
30) dan tidak diktahui
|
|||
|
(Populasi normal atau n1 + n2 > 40)
dan observasi independen dan σ1 = σ2 idak
diketahui
|
||||
|
(Populasi normal atau n1 + n2 > 40)
dan observasi independen dan kedua σ1 ≠ σ2
diketahui
|
||||
Satu proporsi z-test
(En=One-proportion z-test) |
|
n .p0 > 10 dan n
(1 − p0) > 10.
|
|||
Dua proporsi z-test
(En=Two-proportion z-test) digabungkan |
|
n1 p1 > 5 dan
n1(1 − p1) > 5 dan n2
p2 > 5 dan n2(1 − p2)
> 5 dan observasi independen.
|
|||
Dua proporsi z-test
(En=Two-proportion z-test) tidak digabung |
|
n1 p1 > 5 dan
n1(1 − p1) > 5 dan n2
p2 > 5 dan n2(1 − p2)
> 5 dan observasi independen.
|
|||
Chi-squared test untuk varians
|
|
Populasi normal
|
|||
Chi-squared test untuk goodness of fit
|
|
df = k - 1 - # parameter terestimasi
• Semua jumlah yang diharapkan paling tidak 5.[5]• Semua jumlah yang diharapkan > 1 dan tidak lebih dari 20% dari jumlah yang diharapkan lebih kecil dari 5[6] |
|||
|
Populasi normal
Diurutkan > dan H0 ditolak jika [7] |
||||
Definisi simbol:
|