•
Kecakapan
Antar Personal (KAP) didefinisikan sebagai ketrampilan untuk mengenali dan
merespon secara layak perasaan, sikap dan perilaku, motivasi serta keinginan
orang lain.
•
Bagaimana
diri kita mampu membangun hubungan yang harmonis dengan memahami dan merespon
manusia atau orang lain merupakan bagian dari KAP.
Mengapa
Perlu Keterampilan Antar Personal
•
Karena tidak mungkin manusia hidup
sendiri
•
Adanya kebutuhan untuk memahami
kebutuhan hidup orang lain
•
(Lihat Slide Eksistensi Manusia dan
Hubungan Manusia)
•
Langkah awal dalam membangun
keterampilan antar personal
•
Langkah awal agar dapat bekerja dengan
efektif
“Yang
menentukan kualitas hidup bukanlah seberapa banyak pengalaman tetapi seberapa
besar kesadaran atas apa yang kita alami..”
•
Manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan
yang paling sempurna
•
Setiap orang pada dasarnya dibekali jiwa
pemimpin
•
Dalam kondisi bagaimanapun, manusia
tidak dapat hidup seorang diri
•
Hubungan manusia dengan Tuhan
•
Hubungan manusia dengan diri sendiri
•
Hubungan manusia dengan sesama/manusia
lain
•
Hubungan manusia dengan lingkungan/alam
sekitarnya
•
Hal yang penting untuk dapat memahami
diri adalah dengan mengenali: kekuatan dan kelemahan diri; perilaku diri; pola
pikir; nilai/prinsip diri
- Melalui sejarah perkembangan diri, secara fisik maupun psikis
- Menelusuri bakat dan kepribadian
- Melalui pengalaman sehari-hari
- Melalui kebersamaan dengan orang lain
- Melalui kacamata/pandangan orang lain (mis: sahabat, teman, saudara, dll)
•
Perilaku adalah cara kita menunjukkan
diri
•
Unsur – unsur yang membentuk Perilaku:
1.
Emosi: Reaksi perasaan manusia atas
berbagai situasi yang dihadapinya (takut, senang, sedih, marah, sayang)
2.
Motivasi: Terdiri dari kata Motive (alasan)
dan Action (tindakan nyata). Alasan yang dibarengi dengan tindakan
nyata.
- Cara otak kita memproses berbagai informasi yang diterima
- Cara kita menganalisa dan membuat sebuah keputusan
- Dibentuk oleh pengalaman dan lingkungan
- Pola pikir setiap orang berbeda, maka persepsinya juga berbeda
- Pola pikir akan membentuk persepsi diri yang selanjutnya akan mempengaruhi pola tindak dan pola interaksi
- Proses seseorang menerima informasi serta memberikan arti atas informasi tersebut
- Proses pembentukan persepsi:
a. Informasi
diterima oleh indera kita à otak à mencari arti
yang tersimpan dimemori à mengartikan informasi
- Persepsi dipengaruhi oleh Pola Pikir
•
Pola tindak dipengaruhi oleh persepsi
•
Pola Tindak: bagaimana respon kita atas
sebuah tindakan
–
Contoh: Bila sesorang melakukan sesuatu
terhadap kita apakah kita marah atau diam?
–
Dengan menyadari reaksi yang muncul saat
sesuatu terjadi pada diri dan lingkungan kita
•
Pola interaksi dipengaruhi oleh persepsi
•
Pola Interaksi: cara kita
mengkomunikasikan ide, pendapat dan perasaan orang lain.
–
Apakah kita nyaman bekerja dengan orang
banyak, tim atau bekerja sendiri
–
Menyadari bagaimana kita berbicara dan
bekerja bersama orang lain
•
Sesuatu yang dipegang teguh oleh
seseorang dan ditetapkan sebagai sebuah prinsip hidup
•
Nilai atau prinsip atau keyakinan adalah
sebuah produk dari pengalaman kita terdahulu
•
Sebuah nilai sangat penting karena dapat
membawa kesuksesan/kegagalan bagi seseorang
•
Contoh nilai diri yang harus terus
dikembangkan adalah kejujuran
“Kita akan menjadi seperti apa yang kita yakini”
PengungkapanDiri - (Self Disclosure)
•
Pengungkapan informasi dan persepsi kita
dengan jelas kepada orang lain
•
Pengungkapan diri dengan jelas akan
membantu dalam hubungan antar personal
ANALISA
SWOT
SWOT singkatan dari strength, weakness, opportunity,
dan threat atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Kekuatan, Kelemahan,
Kesempatan, dan Ancaman.
*
Introspeksi
diri
*
Mengendalikan
diri
*
Membangun
kepercayaan diri
*
Mengenal dan
mengambil inspirasi dari tokoh-tokoh teladan
*
Berpikir
positif dan optimis
Metode
DISC - (Dominant, Influence, Steadiness, Compliance)
•
Alat untuk memahami tipe-tipe prilaku
dan gaya kepribadian
•
Dikembangkan oleh William Moulton
Marston
•
Membagi 4 tipe perilaku individu ketika
berinteraksi dengan lingkungannya yaitu:
–
Dominant (D): Tegas, Langsung, Mandiri,
Ambisius, dll
–
Influence (I): Suka Bersosialisasi,
Persuasif, Populer, dll
–
Steadiness (S): Loyal, Sabar, Pasif, dll
–
Compliance (C): Stabil, Rapih,
Sistematis, Hati-Hati, dll
- Sanguinis (menarik, meluap-luap, lincah, bersemangat, menye-nangkan, suka berbicara, suka dipuji, kreatif, sangat ekstrovert, optimis, mudah berganti haluan, dan sangat ramah)
- Koleris (serba cepat, aktif, tampil hangat, praktis, berkemauan keras, mandiri, ekstrovert, optimis, dinamis, tidak mudah putus asa, dan sistematis)Melankolis (senang menganalisis, suka berkorban, perasaannya sensitif, menikmati keindahan, mudah menjadi introvert, pemikir, gigih dan cermat, tertib, teratur & rapi, ekonomis, idealis, berbakat, dan kreatif)
- Plegmatis (tenang, hampir tak pernah marah, acuh, mudah bergaul, tak mudah terpengaruh, introvert, pengamat, pesimis, santai, sabar, dan menghindari konflik)
•
Memandang diri sebagaimana adanya dan memperlakukannya
secara baik, sambil terus mengusahakan untuk kemajuannya.
•
Manfaat menerima diri sendiri:
*
merasa senang,
merasa lebih sehat dan bersemangat
*
menyadari
selain ada kelemahan juga memiliki kekuatan
*
menerima
kelebihan dan kekurangan sambil selalu melakukan perbaikan dengan penuh rasa
tanggung jawab
*
mampu
melaksanakan pekerjaan sebaik orang lain, karena ada kepercayaan diri
*
membangun
sikap positif terhadap diri sendiri
*
Jika kita
mampu menerima diri sendiri, selanjutnya akan mampu menerima orang lain.
*
Selalu
mensyukuri apa yang telah dimiliki
*
Jangan terlalu
sering mengkritik diri sendiri
*
Terima pujian,
asal jangan berlebihan
*
Luangkan waktu
bersama orang-orang yang positif
*
Tanamkan dalam
pikiran kita akan berhasil dan bahagia
*
Membaca buku
pengembangan pribadi
*
Menggali
potensi terbaik dari diri kita dan senantiasa belajar meningkatkan kemampuan
serta memanfaatkan peluang yang ada
“Ciri orang dewasa
diantaranya tidak menilai dirinya terlalu tinggi dan memiliki kerendahan hati
yang berani” (Rollo May).
•
Cara
mengembangkan diri:
*
Mengenal dan
menerima diri sebagaimana adanya;
*
Memiliki
kemauan kuat untuk mengembangkan diri;
*
Memanfaatkan
kemungkinan/peluang yang terbuka; dan
*
Belajar dari
kesalahan.
•
“Keberhasilan
bukan ditentukan oleh besarnya otak seseorang, tetapi oleh besarnya cara
berpikir seseorang” (D.J. Schwartz).
•
•
“Seorang
pemberani yang sebenarnya bukan orang yang membabi buta melompat masuk ke dalam
jurang, tetapi dia yang dengan perlahan dan mata terbuka memasuki jurang
setelah mengukur kedalamannya” (P.J. Stahl).
•
“Rasa
takut adalah naluri, rasa berani adalah kemenangan. Kemauan membungkam rasa
takut dan menyembunyikannya di bawah rasa berani merupakan kemenangan besar”
(Commitesse Diane).
Tujuan
Mata Kuliah
Setelah siswa
berhasil menyelesaikan mata kuliah ini, mereka harus mampu untuk:
- Memahami kelemahan dan kekuatan diri, serta menggunakannya untuk mencapai tujuan, serta melakukan perencanaan untuk mengembangkan diri.
- Praktek keterampilan mendengarkan secara aktif dan efektif.
- Menyampaikan pesan dengan jelas
- Menjelaskan bagaimana membangun tim yang efektif
- Memahami konflik, sebab dan akibatnya, serta mengelola konflik
Referensi
•
Rahman,
M.N.A., M. Rahim, AH. Seyal and HA. Yussof, “Interpersonal
Skills Requirements for Fresh Computer Programmers: Expectation of Brunei-
Based Organisations”, Malaysian J. Comp. Science, Vol. 12, No. 2- Dec.
1999, pp.10-18, 1999
•
Albin, M. and RW. Otto, “The CIS
Curriculum: What Employers Want From CIS and General Bussiness Majors”, J.
Comp. Inform. Systems, Jan. 1987, pp. 15-19
•
Pusat
Pendidikan dan Latihan Pengawasan BPKP. Interpersonal Skill.
Edisi ke-4. Jakarta, 2007
•
Dosen (KAP) : Syaelendra Reza M I Kom.