Penerapan Kemampuan Membaca
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui ada empat aspek keterampilam berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran keterampilan mendengarkan diarahkan pada kemampuan memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat secara lisan, dengan berkonsentrasi, memahami, dan memberikan respon pada informasi yang didengar. Pembelajaran keterampilan berbicara diarahkan pada kemampuan pengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dengan menyampaikan sambutan, pesan, pengalaman, serta menceritakan hasil pengamatan, atau berwawancara. Pembelajaran keterampilan membaca diarahkan pada kemampuan memahami teks dengan membaca teks percakapan, membaca cepat 75 kata per-menit dan membaca puisi. Pembelajaran keterampilan menulis diarahkan pada kemampuan mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan, dan dialog tertulis.
Dari empat keterampilan di atas, keterampilan membaca merupakan keterampilan penting dalam mengembangkan kemampuan berbahasa. Karena proses belajar yang efektif antara lain dilakukan melalui membaca. Masyarakat yang gemar membaca memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang akan semakin meningkatkan kecerdaasan sehingga mereka lebih mampu memjawab tantangan hidup pada masa-masa mendatang.
Peranan guru dalam proses membaca antara lain menciptakan pengalaman yang
memperkenalkan, memelihara, atau memperluas kemampuan siswa untuk memahami
teks.
Dari penjelasan di atas perlu adanya metode-metode pembelajaran yang bervariasi untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Untuk itu saya mengambil judul Penerapan Metode SQ3R untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman.
Dari penjelasan di atas perlu adanya metode-metode pembelajaran yang bervariasi untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Untuk itu saya mengambil judul Penerapan Metode SQ3R untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman.
Dalam pembelajaran membaca
pemahaman, siswa diarahkan agar mampu membaca teks percakapan dengan lafal dan
intonasi yang tepat. Kompetensi yang dikembangkan dalam pembelajaran membaca
pemahaman tertulis dalam indikator pembelajaran.
Indikator tersebut adalah
membaca teks percakapan dengan menggunakan lafal dan intonasi yang tepat,
mencatat pokok-pokok isi percakapan, dan menulis rangkuman isi percakapan.
Jadi, indikator tersebut
merupakan standar pembelajaran membaca pemahaman yang harus dikuasai oleh siswa.
Permasalahan yang dialami siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman perlu diatasi dan dicarikan jalan keluarnya. Salah satu alternatif pemecahannya yakni dengan menggunakan metode pembelajaran yang efektif dan fungsional. Metode pembelajaran bahasa adalah rencana pembelajaran bahasa yang mencakup pemilihan, penentuan, dan penyusunan secara sistematis bahan yang akan diajarkan kepada siswa. Pada pembelajaran membaca pemahaman, saya memilih metode SQ3R untuk menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran membaca pemahaman.
Metode SQ3R adalah metode yang meliputi 5 unsur yaitu Survey atau meneliti, Question atau membuat pertanyaan-pertanyaan, Reading atau membaca, Recite atau memahami secara mendasar, Review atau membaca secara berulang-ulang.
Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :
1) Pada umumnya guru tidak mengajarkan teknik membaca dengan pemahaman.
2) Penerapan metode pemahaman membaca yang kurang untuk merangsang motivasi siswa untuk banyak membaca.
2) Penerapan metode pemahaman membaca yang kurang untuk merangsang motivasi siswa untuk banyak membaca.
3) Sebagian
siswa kurang mampu memahami teks dengan membacakan teks percakapan menggunakan
lafal dan intonasi yang tepat.
4) Metode pembelajaran membaca pemahaman kurang bervariasi, dan
5) Siswa belum mengetahui tujuan dan manfaat membaca pemahaman.
4) Metode pembelajaran membaca pemahaman kurang bervariasi, dan
5) Siswa belum mengetahui tujuan dan manfaat membaca pemahaman.
Pembatasan masalah dalam makalah ini berkenaan dengan pengaruh metode SQ3R terhadap pemahaman membaca siswa.
4. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
- Apakah penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran membaca pemahaman dapat meningkatkan minat membaca siswa?
- Bagaimana pendeskripsian kemampuan membaca pemahaman siswa?
- Bagaimana penggunaan metode SQ3R untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa?
- Bagaimana gambaran penerapan metode SQ3R untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa?
- Bagaimana hasil penerapan metode SQ3R untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa?
5. Tujuan Pembelajaran
Tujuan diadakannya peningkatan kemampuan membaca pemahaman adalah untuk mengetahui:
- Penerapan metode membaca SQ3R dalam membaca pemahaman.
- Perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki motivasi tinggi dan rendah terhadap prestasi dalam membaca.
- Interaksi pengaruh metode SQ3R dengan membaca pemahaman dan motivasi membaca siswa.Mampu menulis rangkuman isi teks yang di baca, menyelidiki, bertanya, membaca,
- mendasar dan mengulang.
- Meningkatkan ketepatan dan kesanggupan siswa dalam memahami suatu bacaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan:
A. Bagi guru bahasa Indonesia
- Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman guru bahasa Indonesia, dan dijadikan media pembelajaran Mata Pelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam pembelajaran membaca pemahaman.
- Sebagai arah dan pedoman bagi para guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran SQ3R untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dan prestasi dalam memahami isi bacaan.
B. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan memberikan motivasi dan menjadikan siswa lebih kompeten membaca dalam bidang Mata Pelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam kemampuan membaca pemahaman (membaca teks percakapan dengan menggunakan lafal dan intonasi yang tepat).
C. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat dijadikan
acuan untuk dikembangkan lebih lanjut dalam menciptakan metode pembelajaran
yang kreatif dan fungsional khususnya metode SQ3R untuk meningkatkan kemampuan
membaca pemahaman.
D. Bagi sekolah
- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada sekolah untuk memperbanyak, memperluas, dan memperjelas bahasan materi dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan metode-metode pembelajaran yang lebih kreatif dan fungsional khususnya metode SQ3R.
- Sebagai pendorong untuk lebih memanfaatkan metode pembelajaran SQ3R.
BAB II
1.
Rasional,Pengertian,Tujuan dan
Manfaat SQ3R
Pengajaran
dengan metode suatu tertentu, akan
memberikan hasil yang lebih baik, apabila
dibandingkan dengan pengajaran tanpa metode.metode membaca yang termasuk paling
awal pengembangannya dan metode yang paling popular ialah metode SQ3R yang dikembangkan
oleh robinson. Metode ini dirancang menurut jenjang yang memberi kemungkinan kepada
para siswa untuk belajar secara sistematis dalam menghadapi berbagai bahan yang
berupa buku teks atau tugas dengan bantuan teknik-teknik atau strategi-strategi
membaca yang dianggap lebih efisien.
1.2 Pengertian
SQ3R
adalah suatu metode studi yang
mencakup lima tahap membaca,yakni:(survey,
question,read,recite dan review) atau dapat kita artikan
sebagai tahap-tahap mensurvei,meneliti,mengajukan pertanyaan,membaca, menceritakan
kembali,dan meninjau ulang.
1.3 Tujuan
Metode SQ3R
Bertujuan untuk:
1. Membekali siswa/mahasiswa dengan suatu pendekatan yang sistematis terhadap jenis-jenis kenyataan membaca, dan
2. Meningkatkan proses belajar mengajar secara lebih mantap dan efisien untuk berbagai materi bacaan.
Tujuan pertama
- Mencerminkan bekal bagi keperluan peningkatan cara belajar yang efektif dan efisien untuk kepentingan siswa/mahasiswa yang bersangkutan. Dengan metode SQ3R diharapkan siswa/mahasiswa memperoleh keberhasilan dalam studi dan dalam kehidupan.
- Metode SQ3R selain diarahkan kepada kepentingan pembaca sebagai pribadi, juga diarahkan kepada suatu metode pengajaran pembaca untuk kepentingan orang lain.
1.4 Manfaat
Metode
SQ3R ini memberi
kemungkinan kepada pembacanya untuk menentukan apakah materi yang dihadapinya
itu sesuai dengan keperluannya atau tidak. Metode SQ3R memberi kesempatan kepada para
pembaca untuk bersifat fleksibel. Pengaturan kecepatan membaca untuk setiap
bagian bacaan tidaklah sama. Pembaca akan memperlambat tempo kecepatan membaca
untuk hal-hal yang baru baginya, atau bagian-bagian tertentu yang sangat
dibutuhkannya. Sebaliknya, dia akan menaikkan tempo kecepatan bacanya,jika bagian-bagian
bacaan itu kurang relevan dengan kebutuhannya atau hal-hal yang sudah
dikenalinya.
Manfaat lain, pembaca dibekali dengan suatu metode belajar yang sistematis. Dengan metode ini, pencapaian hasil belajar dengan efektif dan efisien akan terjamin, apabila dibandingkan dengan belajar tanpa metode.
2.1 Deskripsi SQ3R
Bagaimana
cara kita membaca buku? Bukankah
biasanya kita atau mereka selalu membaca buku dari awal halaman hingga akhir.
Secara urut dan runtut.
Wah, kalau untuk membaca novel atau buku cerita hal ini sah-sah saja, bahkan memang seharusnya begitu bukan? Ada sebuah teknik yang bisa digunakan untuk memenuhi tujuan pemahaman yaitu dengan metode SQ3R.
Wah, kalau untuk membaca novel atau buku cerita hal ini sah-sah saja, bahkan memang seharusnya begitu bukan? Ada sebuah teknik yang bisa digunakan untuk memenuhi tujuan pemahaman yaitu dengan metode SQ3R.
SQ3R
pada mulanya dikembangkan oleh seorang professor yang bernama Francis Robinson
dari Universitas Negeri Ohio pada tahun 1940.
“Survey” di dalam metode SQ3R berarti mencari judul, sub-judul, gambar, grafik, atau keterangan tambahan dari sebuah buku atau teks. Disini termasuk mencari huruf bercetak tebal ataupun huruf bercetak miring. Fungsi “Survey” ini adalah supaya kita mendapatkan gambaran umum akan apa yang akan kita baca. Kita punya outline bacaan atau teks tersebut.
“Survey” di dalam metode SQ3R berarti mencari judul, sub-judul, gambar, grafik, atau keterangan tambahan dari sebuah buku atau teks. Disini termasuk mencari huruf bercetak tebal ataupun huruf bercetak miring. Fungsi “Survey” ini adalah supaya kita mendapatkan gambaran umum akan apa yang akan kita baca. Kita punya outline bacaan atau teks tersebut.
“Question”
berarti kita memunculkan berbagai pertanyaan di kepala kita setelah kita
melakukan “Survey” tadi. Fungsi “Question” ini adalah supaya kita terfokus pada
apa yang akan kita baca. Kita
bisa memunculkan
pertanyaan-pertanyaan agar kita bisa fokus pada materi bacaan atau teks.
“Read”
berarti waktunya kita membaca dari awal hingga akhir. Dalam
tahap ini pertanyaan-pertanyaan yang kita munculkan semestinya terjawab setelah
kita melakukan proses
“Read” ini. Pada tahap ini kita berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tadi muncul pada saat fase Q (Question) sembari terus membaca.
“Read” ini. Pada tahap ini kita berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tadi muncul pada saat fase Q (Question) sembari terus membaca.
Langkah berikutnya adalah Resitasi. Fungsinya untuk mengetahui pemahaman kita akan apa yang kita baca. Dengan kata lain mengkomunikasikannya dengan bahasa yang berbeda. Mengkomunikasikan di sini bukan berarti mengkomunikasikan dengan orang lain, tetapi mengkomunikasikan dengan diri kita sendiri. “Review” berarti mengingat kembali apa yang telah kita baca. Disini kita memutuskan apa-apa yang ingin penulis sampaikan. Hal-hal apa yang perlu di ingat. Apakah pertanyaan yang kita kemukakan telah terjawab sepenuhnya. Apakah ada yang tidak kita pahami ataupun ada hal-hal yang tidak kita setujui dengan penulis. Fungsi “Review” ini adalah meningkatkan lagi pemahaman kita ke level yang lebih tinggi.
2.2 Metode SQ3R
Metode SQ3R yakni suatu metode studi
yang meliputi lima
tahap kegiatan membaca yang terdiri dari:
(1) survey (meneliti),
(2) question (mengajukan pertanyaan),
(3) read (membaca),
(4) recite (menceritakan kembali),dan
(5) review (mengulang kembali).
S = Survey,
artinya meninjau, meneliti, yakni membaca bagian-bagian permulaan buku, seperti: halaman judul, kata pengantar, daftar isi, judul dan sub-sub judul, dan lain-lain. Bagian-bagian tersebut dibaca dengan teknik baca layap (skimming), yaitu membaca dengan cepat untuk mengetahui gambaran isi buku atau bagian buku secara umum. Dengan demikian, dalam waktu yang relative singkat, pembaca akan segera dapat mengetahui apakah buku itu sesuai dengan tujuannya.
(1) survey (meneliti),
(2) question (mengajukan pertanyaan),
(3) read (membaca),
(4) recite (menceritakan kembali),dan
(5) review (mengulang kembali).
S = Survey,
artinya meninjau, meneliti, yakni membaca bagian-bagian permulaan buku, seperti: halaman judul, kata pengantar, daftar isi, judul dan sub-sub judul, dan lain-lain. Bagian-bagian tersebut dibaca dengan teknik baca layap (skimming), yaitu membaca dengan cepat untuk mengetahui gambaran isi buku atau bagian buku secara umum. Dengan demikian, dalam waktu yang relative singkat, pembaca akan segera dapat mengetahui apakah buku itu sesuai dengan tujuannya.
Q = Question (Pertanyaan).
Sebelum memulai kegiatan membaca, hendaknya pembaca membuat rumusan-rumusan pertanyaan sebagai informasi focus. Rumusan-rumusan pertanyaan hendaknya merentang dari pertanyaan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesi, sampai ada evaluasi. Agar memudahkan Anda catatlah setiap butir pertanyaan tersebut supaya tidak lupa.
R 1 = Reading (membaca).
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diruskan pada tahap 2, selanjutnya mulailah dengan kegiatan membaca. Anda tidak perlu membaca dengan kecepatan yang sama. Anda dapat menilai, apakah bagian bacaan itu perlu dibaca seluruhnya atau tidak, sambil membaca. Kadang-kadang untuk seksi tertentu, Anda cukup membaca kalimat-kalimat topiknya saja, biasanya terdapat paa awal atau akhir paragraf. Untuk bagian-bagian tertentu yang Anda anggap relevan dengan tujuan Anda dan baca bagian-bagian yang baru dikenali, bacalah seluruhnya dengan pengaturan kecepatan baca yang tidak terlalu tinggi. Di samping itu, daya pikir dan daya nalar Anda harus dilibatkan di dalamnya.
R 2 = Recite (menceritakan kembali).
Setelah Anda merasa yakin bahwa sejumlah pertanyaan yang Anda rumuskan sebelum membaca telah terpenuhi, cobalah berhenti sejenak. Renungkan kembali setap pertanyaan dan setiap jawaban yang telah Anda peroleh, tulislah kembalidalam buku catatan Anda. Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam membuat catatan pribadi itu ialah:
Sebelum memulai kegiatan membaca, hendaknya pembaca membuat rumusan-rumusan pertanyaan sebagai informasi focus. Rumusan-rumusan pertanyaan hendaknya merentang dari pertanyaan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesi, sampai ada evaluasi. Agar memudahkan Anda catatlah setiap butir pertanyaan tersebut supaya tidak lupa.
R 1 = Reading (membaca).
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diruskan pada tahap 2, selanjutnya mulailah dengan kegiatan membaca. Anda tidak perlu membaca dengan kecepatan yang sama. Anda dapat menilai, apakah bagian bacaan itu perlu dibaca seluruhnya atau tidak, sambil membaca. Kadang-kadang untuk seksi tertentu, Anda cukup membaca kalimat-kalimat topiknya saja, biasanya terdapat paa awal atau akhir paragraf. Untuk bagian-bagian tertentu yang Anda anggap relevan dengan tujuan Anda dan baca bagian-bagian yang baru dikenali, bacalah seluruhnya dengan pengaturan kecepatan baca yang tidak terlalu tinggi. Di samping itu, daya pikir dan daya nalar Anda harus dilibatkan di dalamnya.
R 2 = Recite (menceritakan kembali).
Setelah Anda merasa yakin bahwa sejumlah pertanyaan yang Anda rumuskan sebelum membaca telah terpenuhi, cobalah berhenti sejenak. Renungkan kembali setap pertanyaan dan setiap jawaban yang telah Anda peroleh, tulislah kembalidalam buku catatan Anda. Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam membuat catatan pribadi itu ialah:
- Buatlah dengan kata-kata sendiri,
- Catatan singkat,padat dan jelas, serta mencakup hal-hal yang penting,
- Lakukanlah kegiatan ini secara mandiri tidak berbarengan (misalnya mencatat sambil membaca)
R 3 = Review (meninjau kembali). Pada akhir setiap bab yang dibaca, bab sebelumnya perlu ditinjau kembali dan dihubungkan dengan rumusan isi bab yang baru diselesaikan. Lakukan kegiatan seperti ini, sampai seluruh bagian buku dapat diselesaikan. Yang Anda lakukan pada kegiatan seperti ini bukan kegiatan membaca ulang. Anda cukup melihat judul-judul dan subjudulnya, gambar-gambar, diagram-diagram, grafik-grafik, dan meninjau kembali pertanyaan-pertanyaan.
2.3 Prosedur
SQ3R
Jika Anda membaca suatu buku,tentu anda mempunyai tujuan tertentu sebelum anda melakukannya. Tujuan itu bermacam-macam tergantung pada keperluannya masing-masing. Kegiatan membaca itu kadang-kadang hanya mencari hiburan,sebagai pengisi waktu senggang saja,atau mungkin hanya seekedar untuk mencari informasi tertentu,dan mungkin pula untuk keperluan study. Pada makalah ini akan dibicarakan khusus hal-hal yang ada kaitannya dengan kegiatan membaca untuk keperluan studi.tujuan membaca disini bukan hanya sekedar menemukan informasi tertentu,melainkan lebih jauh sampai pada pemahaman isi secara keseluruhan secara konferehensif (mendalam dan padat). Spache mengemukakan enam keterampilan dasar yang penting dalam keberhasilan membaca suatu buku:
Jika Anda membaca suatu buku,tentu anda mempunyai tujuan tertentu sebelum anda melakukannya. Tujuan itu bermacam-macam tergantung pada keperluannya masing-masing. Kegiatan membaca itu kadang-kadang hanya mencari hiburan,sebagai pengisi waktu senggang saja,atau mungkin hanya seekedar untuk mencari informasi tertentu,dan mungkin pula untuk keperluan study. Pada makalah ini akan dibicarakan khusus hal-hal yang ada kaitannya dengan kegiatan membaca untuk keperluan studi.tujuan membaca disini bukan hanya sekedar menemukan informasi tertentu,melainkan lebih jauh sampai pada pemahaman isi secara keseluruhan secara konferehensif (mendalam dan padat). Spache mengemukakan enam keterampilan dasar yang penting dalam keberhasilan membaca suatu buku:
1) Kemampuan
mensurvei bahan,untuk menentukan:
- hal-hal yang bersifat umum
- ide pokok
- pendekatan membaca yang tepat
- tujuan membaca
3) Fleksibilitas
kecepatan rata-rata membaca yang bervariasi sesuai dengan teknik membaca
skimming, scanning membaca cepat, dan tipe-tipe membaca untuk keperluan studi.
4) Kemampuan memahami grafik dan gambar-gambar ilustrasi secara efektif
5) Keterampilan
menggunakan perpustakaan dan referensi dasar yang khas dilapangan
6) Keterampilan
rata-rata kemampuan secara umum seperti dalam hal pemahaman kosakata.
3. Pendekatan
SQ3R dan Penerapan metode SQ3R
3.1 Pendekatan SQ3R Untuk kemudahan,saya akan menggunakan pendekatan SQ3R sebagai berikut:
a. Survey
Yakni proses
persiapan membaca dengan cara melihat secara sekilas isi buku mulai dari judul
utama, sub judul, cover buku bagian belakang yang menjelaskan secara ringkas
topik yang dibahas, kata pengantar dari penulis, maupun daftar isi. Proses
selanjutnya dari tahapan Survey adalah dengan membuka secara cepat halaman demi
halaman dan memperhatikan bagian judul bab, sub judul bab, kata-kata khusus
yang bercetak tebal atau miring, tabel, gambar sambil mencoba mendapatkan ide
besar dari buku tersebut.
Survey yang sukses akan menghasilkan
gambaran umum tentang isi buku sekaligus menciptakan minat yang kuat untuk
memahaminya. Ini merupakan modal penting untuk membantu proses membaca cepat
isi buku secara keseluruhan disamping memastikan tingkat pemahaman yang tinggi
akan isi buku.
b. Question
Tahap ini dilakukan bersamaan dengan
proses survey terutama ketika Anda mempelajari daftar isi serta mulai membaca
sekilas halaman demi halaman secara cepat. Sambil Anda membaca judul bab, sub
judul bab, kata-kata khusus bercetak tebal atau miring, tabel dan gambar maka
pada saat yang sama Anda melakukan proses bertanya kepada diri sendiri.
c. Read
Setelah dua tahap di atas dilakukan,
maka mulailah proses membaca secara keseluruhan dilakukan. Dengan adanya
persiapan sebelum membaca, maka proses baca keseluruhan isi dapat dilakukan
dengan kecepatan tinggi. Hal ini dibantu karena pembaca tersebut telah
mengenali ide pokok yang disampaikan penulis, memahami strukturnya, maupun
terminologi yang banyak dipakai.
11
Proses pembacaan keseluruhan ini
dapat dilakukan dengan break di
tiap akhir bab untuk kemudian melakukan review atau dengan cara menyelesaikan dulu
secara total.
d. Recite
Proses resitasi atau melakukan
refleksi atas bahan bacaan dapat Anda lakukan segera setelah mengakhiri satu
bab. Langkah ini dilakukan untuk menguji pemahaman atas apa yang telah dibaca.
Proses ini dilakukan dengan menceritakan ulang pokok pikiran yang dibahas dalam
buku tersebut dengan gaya bahasa Anda sendiri.
Jika hal tersebut dapat dilakukan
menunjukkan bahwa Anda memahami isi buku tersebut. Proses resitasi ini sangat
bermanfaat terutama ketika membaca buku-buku teks perkuliahan yang wajib
dikuasai. Proses ini tidak berusaha menghafal apa-apa yang Anda baca melainkan
berusaha memahami dengan bahasa sendiri apa-apa yang telah dibaca.
e. Review
Ketika kita menyerap informasi, maka
apa-apa yang dibaca akan masuk ke dalam memori jangka pendek. Proses review
dilakukan setelah proses membaca selesai agar apa-apa yang dibaca tidak hanya
masuk dalam memori jangka pendek melainkan masuk ke memori jangka panjang.
Dengan demikian, kapanpun Anda perlu mengingat kembali materi bacaan tersebut,
tinggal melakukan proses pemanggilan dari memori jangka panjang. Proses review awal dilakukan segera setelah mengakhiri
bahan bacaan. Hal ini dilakukan mirip dengan proses “Survey” di mana Anda
membolak-balik halaman secara cepat sambil melakukan review singkat untuk
memastikan apa-apa yang dibaca telah terpahami.
Proses review ini cukup menghabiskan
waktu 5 menit saja dan akan bermanfaat sekali dalam jangka panjang terutama
terkait pemahaman dan ingatan akan bahan bacaan. Jika Anda mengabaikan proses review ini, mungkin Anda
masih dapat mengingat dengan baik isi bahan bacaan. Akan tetapi, dalam 24 jam
pemahaman tersebut akan turun cukup banyak dan terjadi penurunan drastis
setelah seminggu.
12
Metode
SQ3R bersifat praktis dan dapat diaplikasikan
dalam berbagai pendekatan belajar.
3.2 Penerapan metode SQ3R
Dalam pembelajaran membaca melibatkan siswa untuk
aktif dengan bimbingan
guru,
agar konsep yang ada pada pokok bahasan tersebut dapat dipahami,
sehingga
dapat meningkatkan keterampilan membaca
siswa. Dengan
peningkatan keterampilan membaca
menggunakan metode
pembelajaran SQ3R, diharapkan siswa mampu memecahkan masalah, mengambil keputusan,
berfikir kritis, dan berfikir kreatif sehingga hasil belajar siswa dapat
juga ditingkatkan. Metode SQ3R ini diharapkan
siswa dapat memahami dan mengingat materi dalam jangka waktu yang lebih
lama/bersifat permanen. Penggunaan metode SQ3R dalam pembelajaran akan
terasa lebih menarik sehingga dapat meningkatkan motivasi untuk memahami suatu bacaan.
4. Kemampuan membaca pemahaman
Menurut
Sadler menyatakan, membaca tidak hanya sekedar memasangkan bunyi dengan huruf atau
belajar kata-kata, membaca melibatkan pemahaman, memahami apa yang dibaca, apa maknanya,apa yang diimplikasikan.
Membaca
pemahaman berkaitan erat dengan usaha memahami hal-hal penting dari apa yang
dibacanya. Yang dimaksud membaca pemahaman atau komprehensi adalah kemampuan
membaca untuk mengerti ide pokok, detail penting, dan seluruh pengertian.
Pemahaman ini berkaitan erat dengan kemampuan mengingat bahan yang dibacanya.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada tiga hal atau tiga elemen dalam membaca pemahaman , yaitu:
1.
Pengetahuan dan
pengalaman yang telah dimiliki tentang topik.
2.
Menghubungkan pengetahuan dan pengalaman dengan teks yang akan dibaca.
3.
Proses pemerolehan makna secara aktif sesuai dengan pandangan yang dimiliki.
Usaha efektif untuk memahami dan mengingat lebih lama dapat dilakukan dengan:
13
a. Mengorganisasikan
bahan yang dibacanya dalam kaitan yang mudah dipahami.
b. Mengaitkan fakta yang satu dengan fakta yang lain.
5. Pendekatan membaca pemahaman dengan SQ3R
Membaca adalah kegiatan atau suatu aktivitas yang
rumit atau kompleks, karena bergantung pada keterampilan berbahasa pelajar, dan
pada tingkat penalarannya (Sri Utari Subyakto Nababan, 1993: 164).
Di sisi lain, Suyatmi berpendapat bahwa membaca merupakan sekedar kegiatan yang menyuarakan lambang-lambang tertulis saja tanpa mempersoalkan apakah kalimat atau kata-kata yang dilisankan itu dipahami atau tidak.
Di sisi lain, Suyatmi berpendapat bahwa membaca merupakan sekedar kegiatan yang menyuarakan lambang-lambang tertulis saja tanpa mempersoalkan apakah kalimat atau kata-kata yang dilisankan itu dipahami atau tidak.
Sejalan dengan dua pengertian di
atas Yasir Burhan dalam Suyatmi membaca adalah arti sesungguhnya ialah
perbuatan yang dilaksanakan berdasarkan kerjasama atas beberapa keterampilan,
yaitu mengamati, memahami, dan memikirkan.
Dapat disimpulkan bahwa membaca
merupakan aktivitas untuk memahami ide atau gagasan yang tersurat maupun
tersirat di dalam suatu bacaan yang melibatkan kerjasama beberapa komponen
keterampilan berbahasa.
Membaca cepat adalah keterampilan membaca sekilas dengan mengkondisikan otak bekerja lebih cepat sehingga konsentrasi akan lebih membaik secara otomatis. Dalam hal ini kita dituntut untuk memusatkan konsentrasi kita dalam proses membaca guna mengefisiensikan waktu yang kita miliki dan juga energi yang kita keluarkan juga akan relatif lebih banyak. Sedangkan pernyataan yang kedua menyebutkan bahwa membaca cepat adalah perpaduan kemampuan motorik (gerakan mata) atau kemampuan visual dengan kemampuan kognitif seseorang dalam membaca. Membaca cepat merupakan perpaduan antara kecepatan membaca dengan pemahaman isi bacaan.
Membaca cepat adalah keterampilan membaca sekilas dengan mengkondisikan otak bekerja lebih cepat sehingga konsentrasi akan lebih membaik secara otomatis. Dalam hal ini kita dituntut untuk memusatkan konsentrasi kita dalam proses membaca guna mengefisiensikan waktu yang kita miliki dan juga energi yang kita keluarkan juga akan relatif lebih banyak. Sedangkan pernyataan yang kedua menyebutkan bahwa membaca cepat adalah perpaduan kemampuan motorik (gerakan mata) atau kemampuan visual dengan kemampuan kognitif seseorang dalam membaca. Membaca cepat merupakan perpaduan antara kecepatan membaca dengan pemahaman isi bacaan.
Kecepatan membaca seseorang
harus seiring dengan kecepatan memahami bahan bacaan yang telah dibaca. Dan
pernyataan terakhir menyinggung keterampilan membaca yang menyebutkan bahwa
kemampuan membaca merupakan keterampilan memilih isi bacaan yang harus dibaca
sesuai dengan tujuan, yang ada relevansinya dengan pembaca tanpa membuang-buang
waktu untuk menekuni bagian-bagian lain yang tidak diperlukan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
dalam membaca diperlukan konsentrasi yang lebih ketika membaca dam juga
diperlukan perpaduan kemampuan motorik dengan kemampuan kognitif serta
diperlukan waktu yang relatif singkat guna memperoleh informasi yang ada dalam
bacaan baik yang tersirat maupun tersurat.
Hal-hal tersebut di atas
merupakan sejumlah pengertian yang pada akhirnya merujuk kepada pengertian
membaca cepat. Kemampuan membaca cepat seseorang pada dasarnya memiliki
hubungan terhadap kemampuan mengkritisi sebuah tulisan. Namun, perlu kita
ketahui bahwa kemampuan mengkritisi sebuah tulisan tidak lepas dari latar
belakang pendidikan maupun pengalaman seseorang dan ini berarti hal terkait
membaca cepat atau kritis berkaitan dengan pendidikan, khususnya pendidikan
bahasa. Dalam pengajarannya, selain memerlukan tulisan sebagai media dan bahan
ajar tentunya juga memerlukan teknik atau metode yang tepat dalam
pelaksanaannya.
6. Proses
Membaca Pemahaman dengan SQ3R
a. Survey
Survey atau prabaca adalah
teknik untuk mengenal bahan sebelum membacanya secara lengkap, dilakukan untuk
mengenal organisasi dan ikhtisar umum yang akan dibaca dengan maksud untuk,
1)
Mempercepat menangkap arti,
2)
Mendapatkan abstrak,
3)
Mengetahui ide-ide yang penting,
4)
Melihat susunan (organisasi) bahan bacaan tersebut,
5)
Mendapatkan minat perhatian yang seksama terhadap bacaan,
6)
Memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami lebih mudah.
15
b.
Question
1)
Ajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang isi bacaan itu.
2) Dengan
adanya berbagai pertanyaan itu, cara membaca kita menjadi lebih aktif dan lebih
mudah menangkap gagasan yang ada.
c.
Read
1)
Membaca adalah langkah ketiga, bukan langkah pertama atau satu-satunya langkah
untuk menguasai bacaan.
2) Pada
tahap ini konsentrasikan pada penguasaan ide pokok serta detail yang penting,
yang mendukung ide pokok.
d.
Recite
1)
Setiap selesai membaca suatu bagian, berhentilah sejenak.
2)
Cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan bagian itu dan menyebutkan hal-hal penting dari bab itu.
3)
Buatlah catatan seperlunya.
4)
Jika masih kesulitan, ulangi membaca bab itu sekali lagi
e.
Review
1)
Setelah selesai membaca, telusuri kembali judul, subjudul, dan bagian-bagian
penting lainnya.
2)
Tahap ini selain membantu daya ingat dan memperjelas pemahaman juga mendapatkan
hal-hal penting dari bacaan tersebut.
BAB III
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Dalam pembelajaran membaca melibatkan siswa untuk
aktif dengan bimbingan
guru,
agar konsep yang ada pada pokok bahasan tersebut dapat dipahami,
sehingga
dapat meningkatkan keterampilan membaca
siswa. Dengan
peningkatan keterampilan membaca
menggunakan metode
pembelajaran SQ3R, diharapkan siswa mampu memecahkan masalah, mengambil keputusan,
berfikir kritis, dan berfikir kreatif sehingga hasil belajar siswa dapat
juga ditingkatkan.
Metode SQ3R ini diharapkan
siswa dapat memahami dan mengingat materi dalam jangka waktu yang lebih
lama/bersifat permanen. Penggunaan metode SQ3R dalam pembelajaran akan
terasa lebih menarik sehingga dapat meningkatkan motivasi untuk memahami suatu bacaan.
B. Saran
- Seharusnya metode SQ3R selain diarahkan kepada kepentingan pembaca sebagai pribadi, juga diarahkan kepada suatu metode pengajaran pembaca untuk kepentingan orang lain
- Metode SQ3R ini diharapkan siswa dapat memahami dan mengingat materi dalam jangka waktu yang lebih lama/bersifat permanen
- Tingkatanlah keterampilan membaca menggunakan metode pembelajaran SQ3R, diharapkan siswa mampu memecahkan masalah, mengambil keputusan, berfikir kritis, dan berfikir kreatif sehingga hasil belajar siswa dapat juga ditingkatkan
- Mampu memadukan kemampuan motorik dengan kemampuan kognitif serta diperlukan waktu yang relatif singkat guna memperoleh informasi yang ada dalam bacaan
- Menggunakan metode SQ3R dalam pembelajaran akan terasa lebih menarik sehinggadapat meningkatkan motivasi untuk memahami suatu bacaan.